Tenggarong (ANTARA News Kaltim) - Santunan untuk keluarga korban yang meninggal akibat ambruknya Jembatan Kartanegara di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, sebesar Rp25 juta.
"Kami akan memberikan santunan Rp25 juta bagi keluarga korban yang meninggal, Rp10 juta untuk korban yang menderita luka permanen atau cacat dan Rp5 juta bagi warga yang menderita luka ringan," kata Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari, Jumat malam.
Namun pemberian santunan itu akan diberikan setelah seluruh proses evakuasi selesai dilakukan.
"Setelah seluruh proses evakuasi dilakukan dan jumlah korban juga sudah jelas, baru kami akan memberikan santunan tersebut," katanya.
"Kami meminta para keluarga korban agar mau bersabar dan bagi keluarganya yang belum ditemukan kami juga berharap bisa memahami sebab upaya pencarian masih akan terus dilakukan," kata Rita Widyasari.
Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara akan terus berupaya mencari korban yang hilang termasuk mengevakuasi objek seperti mobil yang masih berada di dasar Sungai Mahakam.
"Setelah Badan SAR Nasional ditarik, kami masih terus berupaya melakukan pencarian dan evakuasi. Saat ini kami telah memikirkan langkah-langkah yang akan dilakukan terkait upaya tersebut," katanya.
Ia mengatakan, salah satu upaya yang akan dilakukan adalah melibatkan pihak swasta untuk mengevakuasi kerangka jembatan dan mengangkat kerangka mobil yang dimungkinkan masih ada korban di dalamnya.
Jembatan Kartanegara yang menghubungkan Kota Tenggarong, ibu kota Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kota Samarinda, ambruk pada Sabtu (26/11).
Peristiwa tersebut menewaskan 21 orang, 39 orang terluka dan hingga saat ini 15 orang masih dalam pencarian. (*)