Tenggarong (ANTARA News Kaltim) - Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menggelar dzikir akbar dengan menghadirkan penceramah kondang, Ustadz Haryono, dari Jakarta, dalam rangka menyambut Tahun Baru 2012, Sabtu (31/12) malam.
Kegiatan yang dihadiri jajaran Pemerintah Kabupaten Kukar serta ribuan orang Islam "Kota Raja" Kutai Kartanegara dan kecamatan di sekitarnya itu dipusatkan di Masjid Agung Sultan Sulaiman Tenggarong, dimulai sekitar pukul 21.00 wita hingga menjelang pergantian tahun 2012.
Dalam sambutannya, Bupati Kukar Rita Widyasari mengatakan bahwa tahun baru sebagai momen paling tepat untuk introspeksi diri, untuk mencapai perubahan ke arah yang lebih baik. Serta sebaiknya pergantian tahun dipakai untuk mengevaluasi segala perbuatan selama setahun belakangan.
"Sepantasnya kita siapkan diri songsong 2012 diawali dengan muhasabah atau koreksi diri serta berzikir untuk lebih meningkatkan iman kita," ujarnya dihadapan jamaah yang memadati hingga halaman masjid.
Di akhir 2011 Kukar berduka atas puluhan warga yang menjadi korban ambruknya jembatan Kartanegara. Rita mengatakan bahwa harus disadari bahwa musibah itu adalah kehendak sang pencipta, cobaan tersebut harus disikapi dengan sabar agar dapat dipetik hikmahnya.
"Kejadian itu juga pelajaran bagi kita, kedepannya kita sama sama berdoa agar jangan ada lagi musibah. Mari kita bersama satukan tekad untuk bangkit menuju kearah lebih baik yang di ridhai Allah," ajaknya.
Sementara dalam tausiahnya, Ustadz Haryono mengajak umat Islam untuk berdzikir karena dengan berdzikir maka Allah akan membrikan rahmat.
"Terlebih jika seorang pemimpin mengajak berzikir, kemudian dihadiri antusias rakyatnya, Insya Allah akan mendapat hidayah dan berkah," katanya.
Dikatakannya bahwa setiap zikir itu dapat menghapuskan dosa. Beberapa dosa yang bisa langsung dibalas di dunia yaitu sirik atau mempersekutukan Allah, durhaka pada orang tua, memutuskan silaturahim, dan berzina.
"Maka mari kita mohon ampun. Melalui zikir kita memohon agar kukar diberkahi terhindar dari bala," pungkasnya.
Usai menyampaikan tausiyahnya, ustadz Haryono lalu memimpin dzikir yang diawali dengan membaca surat Yasin, kemudian berzikir bersama di tutup dengan doa. Tak sedikit jamaah yang meneteskan air mata saat pembacaan dzikir dan doa tersebut. (*)