Bupati Penajam terpilih yakin realisasikan janji politik

Penajam (Antaranews Kaltim) - Bupati Penajam Paser Utara  (PPU) terpilih priode 2018-2023 Abdul Gafur Mas'ud,  yakin dapat merealisasikan janji politik program Rp300 miliar per tahun untuk 54 desa dan kelurahan kendati keuangan daerah mengalami penurunan.
    
Abdul Gafur Mas'ud (AGM) saat ditemui Antara di Penajam, Kamis, menegaskan, berjanji akan mewujudkan keadilan sosial dan pemerataan pembangunan di setiap desa dan kelurahan di wilayah Penajam Paser Utara.
    
"Hingga kini masih ada sejumlah wilayah di Penajam Paser Utara, khususnya kelurahan yang belum sama sekali tersentuh program pembangunan pemerintah,baik berupa pembangunan jalan maupun fasilitas umum," katanya.

Ia mengatakan program Rp300 miliar bagi 54 desa dan kelurahan yang digagas dari bawah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa dan kelurahan. Dana tersebut akan dibagikan setiap tahun dengan melihat luasan wilayah, jumlah penduduk dan tingkat kesejahteraan masing-masing desa/kelurahan.
    
"Kami yakin kondisi kas daerah yang menurun akibat transfer dana pemerintah pusat berkurang, tidak akan berpengaruh dengan program Rp300 miliar untuk desa/kelurahan itu," tegasnya.

AGM juga optimistis mampu menyelesaikan persoalan jalan rusak di wilayah Kecamatan Sepaku, selama 12 tahun terakhir terkesan kurang diperhatikan pemerintah. Masyarakat setempat sudah seringkali mengeluhkan jalan tersebut serta menggelar aksi protes dengan menanam pohon pisang ditengah jalan yang rusak. 

Pasangan AGM-Hamdam terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Penajam Paser Utara pada pemilihan kepala daerah pada 27 Juni 2018. Pasangan itu memperoleh 37.445 suara dari total suara sah mengungguli dua pasangan lainnya, yakni pasangan Andi Harahap-Fadly Imawan yang memperoleh 31.860 suara dan pasangan Mustaqim MZ-Sofyan Nur yang hanya memperoleh 13.202 suara.

Pasangan AGM-Hamdam  dinyatakan sudah memenuhi syarat untuk dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Penajam Paser Utara dan dijadwalkan akan dilantik di Kota Samarinda (Ibukota Provinsi Kalimantan Timur) pada 20 September 2018.  (*)