Sangata (ANTARA News Kaltim) - Camat Muara Bengkal, Kabupaten Kutai Timur, H Jaini, mengingatkan warganya untuk mewaspadai curah hujan yang tinggi di wilayah Kutai Timur akhir-akhir ini, termasuk kemungkinan banjir di sejumlah tempat.
"Sejak seminggu terakhir ini, hujan terjadi di semua desa di Kecamatan Muara Bengkal," kata Camat Kecamatan Muara Bengkal, H. Jaini, di Muara Bengkal, Kutai Timur, Kalimantan Timur, Rabu.
Jaini mengimbau warganya yang berada di bantaran Sungai Muara Bengkal, seperti Desa Malupan, Desa Muara Bengkal Ilir, Muara Bengkal Ulu, dan Benua Baru, Desa, serta Batu Balai agar mewaspadai terjadinya banjir yang sewaktu-waktu terjadi
Ia menambahkan, cuaca dalam beberapa hari belakangan ini tidak menentu dan hujan bisa terjadi pada pagi, siang atau malam hari. "Hujannya pun bisa ringan, deras, atau bahkan disertai angin dan petir," kata Jaini.
Mantan Kepala Bagian Hukum Pemkab Kutai Timur itu menerangkan, hujan yang terjadi dalam sepekan ini belum menimbulkan dampak yang merugikan, ia berharap masyarakat tetap waspada.
Jaini menambahkan, kecamatan Muara Bengkal merupakan daerah paling rendah di kawasan pedalaman Kutai Timur, sehingga saat musim hujan dan banjir sangat cepat terendam air.
"Seperti saat terjadi banjir besar beberapa waktu lalu, ribuan rumah warga di hampir semua desa terendam banjir. Beruntung tidak ada korban jiwa, namun kerugian material cukup besar hingga miliaran rupiah," katanya.
Sedangkan Camat Sangkulirang, Kutai Timur, Hormansyah, mengatakan, wilayah pesisir cuaca tidak menentu, namun dalam sepekan terakhir lebih tinggi hujan mengguyur daerah itu.
"Hari ini cuaca cukup baik, namun dalam seminggu terakhir, kerap turun hujan secara mendadak dan petir," katanya saat dihubungi melalui telepon.
Menurut Hormansyah, karena curah hujan belum begitu tinggi dan aktivitas nelayan dan petani di Sangkulirang dan sekitarnya tetap berlangsung dan tidak terganggu.
"Saya tetap mengingatkan para nelayan agar waspada dan hati-hati dengan cuaca yang tidak menentu, kalau kira-kira cuaca buruk jangan melaut untuk menjaga keselamatan nelayan. Begitu warga petani yang melintasi sungai dengan perahu supaya hati-hati," katanya. (*)