Samarinda (Antaranews Kaltim) - Sebanyak 48 orang calon ulama di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) akan memperdalam ilmu dan kaderisasi ulama di pondok pesantren Gontor, Jawa Timur, pada pertengahan Juli 2018, difasilitasi oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat.
"Rencananya mereka akan berangkat ke Gontor pada 18 Juli 2018. Para calon ulama yang jumlahnya 48 orang ini akan memperdalam ilmu di Ponpes Gontor selama enam bulan,"kata Ketua MUI Provinsi Kaltim, KH Hamri Has di, Samarinda, Minggu.
Dia yang didampingi Wakil Ketua MUI Bidang Pendidikan, Ahmad Bukhari, Hamri mengemukakan, para calon ulama itu sebelumnya telah dibekali melalui kegiatan pengkaderan ulama angkatan III yang digelar pada beberapa hari lalu.
Pengkaderan digelar setelah para peminat dan pendaftar diseleksi MUI Kaltim.
Hasil seleksi peserta tingkat sarjana sebanyak 40 dari 78 pelamar dinyatakan lulus.
Sedangkan, hasil seleksi pascasarjana dari delapan kader yang mendaftar dinyatakan lulus.
Ia menjelaskan, pendidikan kader ulama ini atas kerja sama MUI Kaltim, IAIN Samarinda, dan Pemprov Kaltim melalui Dinas Pendidikan memanfaatkan program beasiswa "Kaltim Cemerlang". "Alhamdulillah Kaltim termasuk daerah yang banyak mengirimkan kader ulama ke sejumlah lembaga di luar daerah seperti Pesantren Gontor, bahkan sebelumnya juga ada yang disekolahkan ke luar negeri untuk memperdalam agama sekaligus kaderasi ulama,"katanya.
Seleksi kader ulama pada 2018 angkatan ke-3 cukup selektif karena mereka dipersiapkan menjadi pengganti ulama-ulama Kaltim yang sudah uzur, bahkan telah meninggal.
Menurut dia, seleksi ketat ini diharapkan bisa menelorkan ulama-ulama Kaltim yang dapat diandalkan dan bisa menjawab tantangan umat semakin kompleks akibat pengaruh perubahan zaman. "Tiap kader ulama harus memiliki empat kompetensi, yakni wajib memiliki aqidah kuat, wawasan keilmuan yang memadai, sidik, amanah, tabligh, dan fatonah. MUI Kaltim menginginkan semua kader menguasai pola berpikir ilmiah, keumatan, dan kebangsaan,"kata Hamri. (*)