Samarinda (Antaranews Kaltim) - Ikatan Alumni Keluarga Pelajar Mahasiswa Kalimantan Timur (KPMKT) mengecam keras aksi teror bom di Kota Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur, yang menyebabkan banyak korban meninggal dunia.
Pembina Ikatan Alumni KPMKT Ahmad Husry kepada wartawan di Samarinda, Senin, mengatakan, aksi kekerasan menggunakan bom bukan merupakan budaya bangsa Indonesia yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan kemanusiaan.
"Saya rasa dalam ajaran agama apa pun tidak mengajarkan permusuhan, kekerasan, apalagi hingga menimbulkan korban jiwa. Pemerintah harus bersikap tegas menindak oknum-oknum seperti ini dan marilah kita jaga persatuan dan kesatuan bangsa di tengah kehidupan masyarakat yang sangat heterogen ini," kata Husry.
Saat ini, alumni KPMKT anggotanya tersebar di banyak daerah, termasuk di Surabaya, Jawa Timur.
"Kami berharap para anggota KPMKT di Surabaya tetap tenang dan mempercayakan segalanya kepada pemerintah. Semoga penanganan aksi teror ini cepat tuntas dan negara kita menjadi damai," tegas Ahmad Husry.
Pada kesempatan itu, Husry menjelaskan soal Musyawarah Besar ke-3 Ikatan Alumni KPMKT di Samarinda, Senin. Selain memilih ketua baru periode 2018-2022, mubes kali ini juga diisi diskusi tentang "Kalimantan Timur Zaman Now".
Ketua Panitia Mubes KPMKT Stepi Hakim menuturkan, KPMKT ingin terus memberikan sumbangsih bagi kemajuan pembangunan di Provinsi Kaltim.
"Makanya kita membahas Kaltim Zaman Now, maksudnya zaman di mana sumber daya alam Kaltim sudah menipis, sumber daya hutan sudah habis, dan pertumbuhan ekonomi rendah. Dan apa solusinya," kata Stepi.
Dari diskusi ini, KPMKT ingin memberikan rekomendasi kepada pemangku kepentingan, khususnya empat pasangan cagub-cawagub yang saat ini berkompetisi mengikuti Pilkada Kaltim 2018.
"Kami berharap siapa pun yang terpilih akan memakai rekomendasi dari KPMKT, karena dari delapan figur cagub-cawagub yang bertarung, enam orang di antaranya merupakan anggota IA KPMKT," jelas Stepi.
Menurut Stepi, saat ini Kaltim masih sangat terbatas dengan sumber daya alamnya sebagai penopang ekonomi, padahal kondisinya sudah semakin menipis bahkan segera habis.
"Kami ingin melahirkan ide dan gagasan baru yang inovatif, yang bisa menjawab tantangan yang dihadapi Kaltim saat ini. Apa yang harus dilakukan Kaltim agar terhindar dari keterpurukan. Anggota IA KPMKT berlatar belakang dari berbagai disiplin ilmu harus bisa memberikan solusi bagi persoalan Kaltim," tuturnya.(*)
Alumni pelajar-mahasiswa Kaltim kecam aksi teror bom
Senin, 14 Mei 2018 21:25 WIB