Laham, (Antaranews Kaltim) - Perekonomian di Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, diperkirakan tumbuh sekitar 5,10 persen pada 2018, lebih tinggi ketimbang tahun-tahun sebelumnya yang berkisar 3-5 persen.
"Bahkan untuk tahun mendatang, berdasarkan catatan dari BPS (Badan Pusat Statistik) Kutai Barat, ekonomi Mahakam Ulu pada 2019 diperkirakan tumbuh lebih tinggi di kisaran 5,29 persen," ujar Kabid Sarana dan Prasarana Wilayah Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Mahakam Ulu Victorius Hendry di Laham, Rabu.
Hendri mengemukakan hal itu saat menjadi narasumber pada Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) se-Kecamatan Laham.
Menurut ia, perkiraan peningkataan pertumbuhan ekonomi di kabupaten yang berbatasan darat dengan Malaysia itu pada 2018 dan 2019 bisa terjadi, dengan catatan tidak ada gejolak ekonomi global dan nasional, seperti yang terjadi di beberapa tahun lalu.
Ia juga mengatakan bahwa laju pertumbuhaan ekonomi Mahakam Ulu berdasarkan lapangan usaha dari tahun ke tahun memang berfluktuasi, namun secara umum menunjukkan peningkatan.
Misalnya, di sektor pertanian pada 2016 tumbuh 2,83 persen, kemudian pada 2017 tumbuh 4,64 persen dan pada 2018 diperkirakan menjadi 4,60 persen. Sementara pada 2019 diperkirakan tumbuh 4,97 persen.
Kemudian sektor pertambangan dan penggalian pada 2016 tumbuh 3,51 persen, turun menjadi 2,38 persen pada 2017, namun pada 2018 diperkirakan tumbuh 4,05 persen dan 3,95 persen di tahun 2019.
Selanjutnya sektor industri penggolahan pada 2016 tumbuh 2,06 persen, 2017 tumbuh 2,24 peren, kemudian 2018 diprediksi tumbuh 2,42 persen, dan tahun 2019 diprediksi tumbuh 2,38 persen.
Lapangan usaha sektor pengadaan listrik dan gas pada 2016 tumbuh 9,86 persen, pada 2017 tumbuh 14,28 persen, dan 2018 diprediksi agak menurun dengan pertumbuhan 9,58 persen, serta tahun 2019 diprediksi mengalami pertumbuhan 11,74 persen.
"Untuk lapangan usaha jasa keuangan pada 2016 tumbuh sebesar 8,56 persen, tahun 2017 tumbuh 17,52 persen, tahun 2018 diperkirakan tumbuh 15,14 persen, dan tahun 2019 diperkirakan mengalami pertumbuhan sebesar 13,15 persen," ucap Hendri. (*)