Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Realisasi investasi yang masuk ke Kaltim periode Januari-Juni 2011 mencapai Rp19,52 triliun, yakni dari Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp8,8 triliun, dan dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp11,43 triliun.
"Investasi terbesar yang masuk adalah kegiatan di sektor industri kimia dengan kontribusi sebesar 30 persen," tutur Kepala Badan Perizinan dan Penanaman Modal Daerah (BPPMD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) M Yadi Sabianoor di Samarinda, Kamis.
Yadi yang didampingi Sekretaris BPPMD Kaltim Sofian Noor ini melanjutkan, untuk industri pertambangan juga berkontribusi 30 persen dalam andil investasi tersebut.
Sedangkan sektor pangan dan perkebunan kontribusinya sudah naik yang mencapai 27 persen, sementara untuk sektor jasa seperti penyewaan alat berat, sektor telekomunikasi dan transportasi menduduki posisi empat dan lima.
Namun demikian, lanjut dia, nilai dan komoditi untuk investasi ini masih fluktuatif dan akan terus berkembang hingga akhir 2011.
Sektor yang menjadi kebanggaan adalah untuk komoditi pangan dan perkebunan karena sudah mampu berkontribusi 27 persen dari total realisasi investasi, atau hampir mendekati sektor industri pertambangan dan kimia.
Dia juga mengatakan berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kaltim 2009 ? 2013, maka target pertumbuhan ekonomi diharapkan mencapai angka 4 pada 2013 dengan kebutuhan kontribusi investasi swasta sebesar Rp14.023 triliun.
Pencapaian itu bisa terjadi melalui promosi investasi yang efektif, sehingga dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang responsif terhadap dinamika nasional dan global.
Terkait dengan itu, maka diperlukan kejelian dalam melihat potensi dan peluang investasi yang dapat ditawarkan, yakni dengan menyampaikan informasi yang tepat, memadai, aktual dan faktual.
Kaltim, lanjut dia, telah tumbuh sebagai salah satu provinsi yang menarik bagi kalangan investor, hal ini dapat dilihat dari kecenderungan meningkatnya pertumbuhan investasi dari tahun ke tahun.
Misalnya pada 2010 realisasi untuk PMDN Rp7, 88 triliun, sehingga menempatkan Kaltim pada posisi tiga nasional setelah Jabar dan Jatim.
Sementara untuk PMA 2010 sebesar Rp10 triliun sehingga menjadikan Kaltim berada di posisi ke lima nasional setelah DKI Jakarta, Jatim, Jabar dan Provinsi Banten. (*)