Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pengurus Provinsi Ikatan Olahraga Dansa Indonesia Kalimantan Timur tetap berharap cabang olahraga dansa bisa dilombakan pada Pekan Olahraga Nasional XX tahun 2020 di Papua.
Sekretaris Pengprov IODI Kaltim Luhur Wicaksono di Samarinda, Minggu, mengatakan pihaknya cukup menyayangkan kabar pencoretan cabang dansa pada PON 2020, karena kabar tersebut telah melemahkan semangat para atlet Kaltim yang punya ambisi besar untuk membalas kegagalan pada PON 2016 di Jawa Barat.
"Dalam beberapa bulan terakhir, atlet kita sempat mengikuti sejumlah kejuaraan di luar negeri. Dengan adanya kabar seperti, semangat mereka menjalani latihan jadi turun," kata luhur.
Ia mengaku mendapatkan berita cabang olahraga dansa tidak akan dilombakan pada PON di Papua berdasarkan surat undangan koordinasi teknis persiapan PON 2020 yang diterbitkan KONI Pusat tertanggal 27 Maret 2017.
Luhur mengatakan IODI Kaltim akan terus memperjuangkan dansa agar bisa tetap dilombakan pada PON 2020, seperti halnya pada PON 2016.
"Kami serahkan semuanya kepada PP IODI untuk memperjuangkannya, tetapi kalau misalnya hasilnya tetap tidak bisa, ya kami hormati keputusan itu," ujarnya.
Kendati nantinya dansa tidak lagi dilombakan pada PON, Luhur menegaskan IODI Kaltim tidak lantas memberhentikan pembinaan atlet.
"Tetapi ini, tidak mematikan pembinaan di daerah karena masih ada porprov dan kejurnas," ucapnya.
Cabang olahraga dansa termasuk lumbung prestasi bagi Kaltim, karena pada PON 2016 lalu berhasil meraih medali perak dan perunggu.
"Sekarang kabarnya masih ada lobi dari beberapa cabang olahraga yang belum masuk PON 2020, seperti tarung derajat dan drumband," tegasnya. (*)
IODI Kaltim Berharap Dansa Dilombakan Pada PON 2020
Senin, 3 April 2017 0:03 WIB