Samarinda (ANTARA Kaltim) - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kalimantan Timur menargetkan inseminasi buatan alias kawin suntik bagi 34.214 ekor sapi betina produktif pada 2017, dalam kaitan program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab).
"Dari target 34.214 sapi yang dilakukan inseminasi buatan tersebut, kami targetkan 65 persen di antaranya atau sebanyak 22.239 ekor sapi terjadi kebuntingan," ujar Kabid Perbibitan dan Budidaya Peternakan Disnakeswan Kaltim I Gusti Made Jaya Adhi di Samarinda, Ahad.
Menurut ia, target ini merupakan salah satu upaya untuk dapat membantu merealisasikan tercapainya populasi sebanyak dua juta ekor sapi di Kaltim pada 2018 yang telah ditetapkan beberapa tahun lalu.
Target melakukan inseminasi buatan berikut kebuntingannya itu pendanaannya dari APBN dan APBD Kaltim, termasuk adanya bantuan dari APBD kabupaten/kota yang wilayahnya disasar program Upsus Siwab.
"Untuk target dari APBD Kaltim telah ditetapkan sebanyak 18.942 ekor akseptor (sapi yang dilakukan inseminasi buatan) dengan target kebuntingan sebanyak 12.312 ekor atau 65 persen," katanya.
Sedangkan target yang dananya dari APBN melalui tugas pembantuan sebanyak 15.272 ekor akseptor dengan kebuntingan sebanyak 9.927 ekor.
"Dari target sebanyak 15.272 ekor ini, maka terdapat 3.670 ekor akseptor merupakan kewajiban daerah untuk merealisasikannya," tambah Jaya Adhi.
Ia melanjutkan Upsus Siwab merupakan kegiatan terintegrasi yang melibatkan kepentingan banyak pihak, sehingga sinergi antara pihak terkait sangat diperlukan untuk suksesnya program ini.
Dalam merealisasikan inseminasi buatan, tambah Jaya, sasarannya adalah para kelompok ternak yang tersebar di berbagai kabupaten/kota, karena yang memiliki sapi adalah para peternak yang telah tergabung dalam kelompok tani.
"Untuk bantuan kepada kelompok peternak baik dananya dari APBN, APBD, maupun Aspirasi harus mengacu pada prosedur penyaluran yang telah ditetapkan, kelompok penerima manfaat harus terdaftar dan telah mengajukan e-proposal yang kemudian diseleksi melalui pengecekan dan verifikasi," ujarnya. (*)