Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai penegakan
hukum terhadap para pelaku tindak pidana korupsi selama ini belum
sepenuhnya memberikan efek jera bagi para koruptor.
"Dari fakta-fakta ini, membuat saya sering bertanya-tanya mengapa
walaupun jumlah koruptor yang dipenjara sudah banyak dan yang ditangkap
tangan juga sudah banyak, namun praktik korupsi dan perilaku korupsi
masih terus terjadi dan terus berlanjut," kata Presiden Jokowi saat
membuka Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi 2016 di Balai Kartini
Jakarta, Kamis.
Presiden menyatakan setuju dengan pendapat Pimpinan Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) bahwa yang sangat diperlukan saat ini adalah
penegak hukum yang berintegritas.
Ia juga menyebutkan masalah yang berkaitan dengan inefisiensi birokrasi juga perlu segera diperbaiki dan dibenahi.
Dalam kesempatan itu Kepala Negara menyebutkan ada tiga problem
besar yang dihadapi Indonesia saat ini. Pertama berkaitan dengan
korupsi, kedua tentang inefisiensi birokrasi dan ketiga berkaitan dengan
ketertinggalan infrastruktur.
"Tiga hal besar ini yang harus kita atasi bersama-sama," kata Presiden Jokowi.
Menurut dia, jika indeks persepsi korupsi dan indeks daya saing
dapat diperbaiki maka peringkat kemudahan untuk memulai berusaha di
Indonesia juga akan meningkat.
"Kalau ini bisa dikerjakan, yang berkaitan dengan tadi indeks
persepsi korupsi, yang berkaitan dengan indeks daya saing, yang
berkaitan dengan ease of doing business saya kira kita akan menempati ranking yang baik," kata Presiden.
Di hadapan peserta konferensi nasional itu, Presiden Jokowi meminta
agar kondisi yang saat ini tidak membuat pesimistis dan patah semangat.
"Kita harus bekerja lebih keras lagi, lebih komprehensif dan lebih
terintegrasi dan jangkauan pemberantasan korupsi harus mulai dari hulu
sampai hilir, dari pencegahan sampai dengan penegakan hukum yang keras
dan tegas," katanya.
Menurut dia, pemberantasan korupsi juga harus melibatkan semua pihak
mulai dari eksekutif, legislatif maupun lembaga peradilan, penegak
hukum, sektor swasta sampai ke masyarakat.
Sejumlah pemateri yang direncanakan mengisi acara tersebut antara
lain Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Keuangan Sri Mulyani,
Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian,
Jaksa Agung M Prasetyo serta sejumlah pimpinan KPK. (*)
Presiden: Penegakan Hukum Belum Buat Jera Koruptor
Kamis, 1 Desember 2016 12:22 WIB