Samarinda (ANTARA Kaltim) - Sejumlah pegulat Kalimantan Timur hingga kini masih menunggu surat keputusan terbaru dari Pengurus Besar Persatuan Gulat Seluruh Indonesia untuk bergabung dengan pemusatan latihan nasional proyeksi Asian Games 2018 di Jakarta.
Pegulat Kaltim M Aliansyah di Samarinda, Jumat, mengatakan hingga saat ini para pegulat masih menjalani latihan di Samarinda, meskipun dia mengetahui bahwa cabang olahraga lain telah memulai pelatnas.
"Kami belum menerima surat panggilan dan ketika saya konfirmasi ke pelatih juga mengatakan hal yang sama bahwa PB PGSI belum menerbitkan SK terbaru atlet pelatnas," jelasnya.
Senada dengan Aliansyah, pegulat Kaltim Hamka juga mengakui meski belum ada surat resmi dari PB PGSI, dirinya masih menjalani latihan rutin bersama pelatih lokal di Kaltim.
"Untuk antisipasi saja, supaya kondisi badan tetap bugar dan jika sewaktu-waktu ada panggilan ke Jakarta, saya telah siap," ujarnya.
Menurut pelatih gulat Kaltim Buyamin, sebelumnya ada enam pegulat Kaltim yang masuk dalam timnas untuk proyeksi Asian Games 2018, namun telah disepakati bahwa penentuan terakhir timnas mengacu dari hasil pertandingan PON XIX 2016 di Jabar.
"Berdasarkan hasil PON itu, ada empat pegulat Kaltim yang masuk nominasi, yakni Aliansyah di kelas 66kg gaya grego putra, Eko Roni (57kg gaya bebas), Hamka (61kg gaya bebas), dan Dewi Ulfa (55kg gaya bebas putri), karena mereka sebelumnya sudah masuk pelatnas dan meraih emas PON," katanya.
Sedangkan delapan atlet lainnya diwakili dua pegulat dari Jawa Barat, empat dari Kalimantan Selatan, satu pegulat Jatim, dan satu lagi diwakili oleh pegulat Banten.
"Tetapi, hingga saat ini surat keputusan belum diajukan kepada pihak Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima). Seharusnya terakhir pengajuan SK tersebut pada Oktober lalu," tegas Buyamin.
Ia menduga ada unsur kesengajaan dari belum keluarnya SK tersebut, karena beberapa cabang olahraga lain sudah menjalani pelatnas.
"Kami berharap apapun keputusannya pegulat kami tidak dirugikan, karena mereka memang layak untuk masuk dalam timnas Indonesia. Apalagi mereka sudah masuk dalam tim SEA Games sebelumnya dan pernah menyumbangkan medali," tambah Buyamin. (*)