Samarinda (ANTARA Kaltim) - Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak memantau sejumlah pembangunan infrastruktur jalan, termasuk jalur jalan yang menghubungkan Kaltim-Kalimantan Selatan yang dibangun melalui APBN senilai Rp1,6 miliar.
"Saya akan terus melakukan kunjungan ke kabupaten dan kota untuk memastikan program pembangunan terlaksanan dengan baik, sehingga target pemerintah untuk kemajuan daerah dan kesejahteraan rakyat terwujud," ucap Awang Faroek Ishak, di Samarinda, Kamis.
Gubernur menyatakan, kunjungan untuk memantau pembangunan jalan perbatasan yang menghubungkan Kalimantan Timur dengan Provinsi Kalimantan Selatan tersebut dilakukan saat melakukan kunjungan kerja ke wilayah bagian Selatan pada Selasa (8/11).
Pada kunjungan tersebut, Awang Faroek bersama rombongan melihat langsung progres pengerjaan ruas jalan Tanah Grogot-Kerang Dayu yang anggarannya dialokasikan melalui APBN 2016 senilai Rp1,6 miliar yang dikerjakan dengan sistem swakelola.
Menurut gubernur, kunjungan kerja tersebut merupakan upaya melakukan pengawasan, evaluasi sekaligus monitoring terhadap berbagai program pembangunan di daerah yang berdampak terhadap masyarakat.
Dia mengakui, pembangunan jalan berupa rehabilitasi dan pemeliharaan ruas jalan Kaltim terlaksanan dengan baik.
"Kami melihat hasilnya, trase jalan Panajam hingga perbatasan Kalimantan Selatan dapat dilalui kendadaran dengan nyaman atau kondisi jalan mulus, khususnya ruas jalan Kuaro-Batu Aji maupun Tanah Grogot-Kerang Dayu," tutur Awang Faroek.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kaltim Taufik Fauzi menjelaskan, anggaran untuk rehabilitasi dan pemeliharaan jalur Tanah Grogot-Kerang Dayu itu senilai Rp1,637 miliar.
"Pengerjaan ruas jalan Tanah Grogot hingga batas Kalsel tidak ada penanganan terkontrak tetapi dari sumber dana APBN 2016 dan kami mendapatkan dana presentasi pemeliharaan rutin jalan dengan sistem swakelola senilai Rp1,637 miliar," ujar Taufik Fauzi.
Jalan sepanjang 66,31 kilometer lanjutnya, tidak tertangani secara keseluruhan tetapi yang dilakukan hanya pekerjaan yang sifatnya pemeliharaan rutin.
"Trase jalan batas Tanah Grogot ibu kota Kabupaten Paser sampai ruas jalan Kerang (batas Provinsi Kalsel) pola kerjanya adalah pemeliharaan bahu jalan berupa pemotongan rumput yang dilakukan tujuh kali dalam setahun kemudian pengecetan median jalan dan sapu lobang," kata Taufik.
Sementara, sehari sebelumnya yakni Senin (7/11), Gubernur Kaltim juga meninjau pemeliharaan dan rehabilitasi ruas jalan Panajam-Batu Aji (Panajam-Kademan-Kuaro-Batu Soppang-Batu Aji) hingga perbatasan jalan Kalsel.
Untuk kegiatan Kuaro-Batu Aji dengan dana Rp407 miliar itu hanya effektif untuk penanganan "rigit pavement" (cor beton) hanya 24 kilometer kemudian pekerjaan "flexible pavement" atau arteri aspal sepanjang 12 kilometer.
Secara keseluruhan jalur Kuaro-Batu Aji yang panjagnya mencapai 36 kilometer dapat ditangani efektif melalui "multi years contract" (MYC/kontrak tahun jamak) untuk Kuaro-Batu Aji dari panjang jalan sekitar 75 kilometer.
"Selebihnya, kami lakukan pola pemeliharaan rutin jalan atau penanganan fungsional untuk memperlancar arus transportasi. Khususnya penanganan longsoran-longsoran melalui Balai Pelaksana Jalan Nasional 12 yang masih melakukan desain untuk penanganan longsoran," jelas Taufik. (*)