Samarinda (ANTARA) - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Samarinda, Kalimantan Timur memastikan kesiapan armada laut guna menghadapi arus penumpang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 dengan menyiagakan empat kapal penumpang lintas pulau untuk melayani masyarakat.
Kepala Bidang Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli KSOP Kelas I Samarinda, Yudi Kusmiyanto di Samarinda, Rabu, menjelaskan keempat kapal tersebut adalah KM Adithya, KM Queen Soya, KM Prince Soya dan KM Nusantara 89.
Seluruh kapal tersebut, lanjut Yudi telah melalui serangkaian uji petik (inspeksi mendadak) untuk menjamin aspek kelayakan dan keselamatan.
"Kami telah melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap fasilitas keselamatan dan teknis kapal. Hal ini dilakukan guna menjamin keamanan serta kelancaran pelayanan bagi masyarakat selama periode Nataru," ujar Yudi.
Berdasarkan sertifikat keselamatan, lanjut Yudi kapasitas masing-masing kapal telah ditetapkan, yakni KM Adithya mampu menampung 1.800 penumpang, KM Prince Soya 1.700 penumpang, KM Queen Soya 1.004 penumpang, dan KM Nusantara 89 sebanyak 450 penumpang.
Yudi memprediksi adanya kenaikan jumlah penumpang sebesar 1,3 persen pada periode akhir tahun 2025 ini.
Meski diproyeksikan meningkat, pihak KSOP menegaskan situasi masih dalam batas terkendali.
Ia menegaskan sesuai regulasi, kapal diizinkan mengangkut penumpang tambahan sebesar 10 hingga 15 persen dari kapasitas normal, dengan syarat mutlak ketersediaan alat keselamatan seperti life jacket harus melebihi jumlah total orang di atas kapal.
Yudi menambahkan selain armada laut rute Samarinda–Parepare, KSOP juga memperketat pengawasan di jalur sungai dan penyeberangan rute Sungai Kunjang–Kota Bangun hingga Melak.
Hingga kini, sebanyak 22 kapal penyeberangan telah menjalani uji petik.
Terkait sistem manajemen perjalanan, Yudi menjelaskan bahwa tiket kapal rute Samarinda–Parepare kini sepenuhnya dikelola dengan sistem daring.
Langkah ini diambil untuk menghindari praktik percaloan dan penumpukan di area pelabuhan. Namun, untuk angkutan sungai di dermaga Sungai Kunjang, pengelolaan tiket masih ditangani secara mandiri oleh masing-masing operator.
"Kami mengimbau seluruh calon penumpang untuk mematuhi aturan keselamatan dan membeli tiket secara resmi. Keselamatan pelayaran adalah tanggung jawab kita bersama agar perjalanan tetap aman dan nyaman," pesan Yudi.
