Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pengurus Provinsi Persatuan Gulat Seluruh Indonesia Kalimantan Timur memberikan bonus kepada para atlet dan pelatih yang meraih medali pada Pekan Olahraga Nasional XIX/2016 di Jawa Barat.
Bonus tersebut diberikan Ketua Umum Pengprov PGSI Kaltim Said Amin di Samarinda, Senin, masing-masing senilai Rp25 juta untuk atlet peraih medali emas, Rp10 juta untuk peraih perak dan Rp5 juta untuk peraih perunggu.
Sedangkan untuk delapan pelatih yang menangani tim gulat Kaltim menuju pentas olahraga empat tahunan tersebut juga diberikan apresiasi senilai Rp10 juta per orang.
Menurut Sekretaris PGSI Kaltim Sumarlani, bonus tersebut merupakan pemberian pribadi Said Amin di luar dari bonus yang telah dijanjikan Pemerintah Provinsi Kaltim senilai Rp250 juta untuk peraih medali emas.
"Sebanyak tujuh belas atlet peraih medali dan juga delapan pelatih telah menerima bonus dari ketua dalam acara resmi," katanya.
Ia mengatakan bonus yang diberikan oleh Said Amin ini adalah bentuk apresiasi kepada tim Gulat Kaltim yang telah bersusah payah untuk memberikan prestasi terbaiknya di ajang PON 2016.
"Pemberian bonus ini bukan kali pertama dilakukan Ketua PGSI Kaltim. Sejak dulu, baik PON maupun kejuaraan tingkat nasional bonus selalu diberikan kepada pegulat yang meraih prestasi," terang Sumarlani.
Pencapaian prestasi gulat Kaltim pada PON. 2016 di Jawa Barat secara umum mengalami penurunan, bahkan cabang olahraga andalan kontingen Kaltim ini juga gagal memenuhi target medali emas yang ditetapkan KONI.
Dari 16 medali emas yang diincar, pegulat Kaltim hanya berhasil membawa pulang enam emas, tiga perak dan delapan perunggu, menurun drastis dibandingkan hasil yang dicapai pada PON 2012 di Riau yang mampu mempersembahkan 14 medali emas.
Meski demikian, Sumarlani tetap salut dengan perjuangan para pegulat, mengingat gulat masih mampu membuktikan diri sebagai cabang olahraga yang paling banyak menyumbangkan medali emas untuk kontingen Kaltim. (*)