Samarinda (ANTARA Kaltim) - Dalam mewujudkan ketahanan pangan di Kaltim diperlukan adanya sumber daya manusia yang mampu melakukan sebuah pengembangan di bidang ketahanan pangan dan sumber daya pangan.
Demikian disampaikan Staf Ahli Gubernur Kaltim Bidang Pendidikan dan Kebudayaan Sigit Muryono dalam seminar dan diskusi tentang peluang dan tantangan terwujudnya swasembada pangan Kaltim 2018 yang digelar oleh Dewan Riset Daerah (DRD) Kaltim pada Selasa (20/9).
Menurutnya, dalam menghadapi era perdagangan bebas di kawasan ASEAN atau dikenal dengan istilah Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) merupakan peluang masyarakat untuk meningkatkan ketahanan pangan.
"Kita tidak bisa terus menerus mengimpor kebutuhan pangan. Memang ada beberapa tantangan dalam MEA yang didalamnya juga terkait permasalahan pangan yang sudah seharusnya kita hadapi secara bersama-sama," katanya.
Tantangan itu diantaranya berkaitan dengan kesiapan sumber daya manusia karena untuk lahan pertanian maupun perkebunan di Kaltim masih tersedia. Justru tenaga kerjanya yang masih minim.
"Karena itu, sangat diperlukan tenaga kerja terampil yang mampu melakukan sebuah pengembangan di bidang ketahanan pangan dan sumber daya pangan. Karena tidak menutup kemungkinan, negara-negara ASEAN juga menerima hasil tanaman pangan dari Kaltim," katanya.
Sementara itu, Ketua DRD Kaltim Chandradewa mengungkapkan bahwa Pemprov Kaltim dalam mewujudkan Kaltim swasembada pangan 2018 telah melakukan sejumlah upaya diantaranya yakni membangun konsep dan strategi dengan sejumlah perencanaan dan membangun akses pada sentra-sentra pertanian serta menambah anggaran dalam sektor pertanian.
"Tidak itu saja, Pemprov Kaltim juga telah melakukan usaha ekstensifikasi dan intensifikasi dalam meningkatkan hasil produksi. Namun, semua upaya tersebut belumlah cukup. perlu ada tindak lanjut dan koordinasi dalam pelaksanaan kebijakan di lapangan yang harus dilakukan untuk memastikan semuanya berjalan sesuai dengan apa yang telah direncanakan," katanya. (Humas Prov kaltim/rus)