Bandung (ANTARA Kaltim) - Proses panjang sudah dilalui para atlet Kalimantan Timur untuk tampil pada PON XIX-2016 di Bandung Jawa Barat. Empat tahun yang lalu di even yang sama, kontingen Kaltim mampu meraih prestasi terbaik dengan merebut posisi ke-5 dalam PON XVIII-2012 di Riau.
Kaltim tercatat sebagai provinsi terbaik di luar pulau Jawa. Hal tersebut di sampaikan Ketua KONI Kaltim Zuhdi Yahya pada sambutannya di acara malam ramah tamah kontingen PON XIX 2016 yang digelar di hotel Grand Royal Panghegar Bandung, Kamis (15/9) malam.
"Melihat masa persiapan yang begitu berat dan panjang, kita optimistis untuk bisa mencapai target pada PON XIX yang di gelar di Jawa Barat nanti," tegas Zuhdi Yahya.
Lebih lanjut dikatakan bahwa dari hasil prakualifikasi PON XIX 2016, cabor-cabor yang dilaksanakan tahun 2015, Kaltim berhasil meloloskan 42 cabang olahraga (cabor), serta telah dilaksanakan Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) selama kurang lebih 6 bulan membina kurang lebih 651 atlet yang terdiri dari 373 atlet putra, 278 atlet putri serta 219 pelatih dan official teknik yang terdiri dari 194 pelatih/official putra dan 19 pelatih/official putri.
Acara ramah tamah dihadiri Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, Wakil Gubernur Kaltim Mukmin Faisyal, Ketua DPRD Kaltim Syahrun HS, Pangdam VI / Mulawarman Johny L Tobing, Kajati Kaltim Abdoel Kadiroen, Bupati Kutim Ismunandar serta sejumlah jajaran dari tingkat kabupaten/kota dan para pengurus KONI Kaltim. Yang mana pada pembekalannya memberikan harapan agar atlet Kaltim bisa memberikan prestasi yang terbaik demi bisa menembus lima besar pada PON yang akan digelar di Jawa Barat nanti.
Selanjutnya Ketua DPRD Kaltim HM Syahrun menyampaikan harapannya kepada para atlet agar dapat menjaga nama baik Kaltim melalui perjuangan yang gigih dalam bertanding dan menjunjung tinggi sportivitas. Karena masyarakat Kaltim tidak hanya menantikan prestasi terbaik, tetapi juga menginginkan agar atlet memperlihatkan kehormatan Kaltim yang tinggi di bidang olahraga.
"Percayalah, tidak ada yang percuma dari sebuah perjuangan yang gigih dan sportif.Medali apapun tidak bermakna apa-apa bila tidak disertai sportivitas, karena hal itu sama saja dengan mengabaikan kehormatan segenap masyarakat Kaltim," tegasnya.