Bentian Besar, (ANTARA Kaltim) - Warga Kecamatan Bentian Besar di Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur, memerlukan kehadiran bank pembangunan daerah (BPD) setempat, seiring banyak uang yang masuk ke desa baik dari pusat maupun dana dari kabupaten.
"Tiap tahun desa-desa di Kecamatan Bentian Besar mendapat pemasukan uang minimal senilai Rp7,2 miliar. Tentu dana ini tidak sedikit, sehingga sudah layak BPD Kaltim masuk ke sini," ujar Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Provinsi Kaltim Moh Jauhar Efendi, di Bentian Besar, Senin (5/9).
Jauhar ketika mengunjungi Bentian Besar, kecamatan termiskin di Kutai Barat (data Dinas Sosial Kutai Barat 2015), saat berdialog dengan Camat Bentian Besar di ruang camat, didampingi Kabid Ketahanan dan Sosial Budaya Masyarakat Musa Ibrahim dan sejumlah staf BPMPD Kaltim, menegaskan perlu keberadaan bank tersebut.
Menurut Jauhar, Bentian Besar yang berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Tengah, dulunya memang mungkin belum layak ada bank, tetapi sekarang seiring dengan masuk dana desa (DD) dan alokasi dana kampung (ADK) ditambah adanya perkebunan sawit, maka sudah layak adanya bank.
Bentian Besar memiliki sembilan desa. Rata-rata satu desa mendapatkan DD dari APBN senilai Rp650 juta per desa per tahun, sehingga menjadi Rp5,85 miliar per tahun.
Kemudian ADK dari APBD Kabupaten Kutai Barat rata-rata Rp150 juta per desa per tahun, sehingga menjadi Rp1,35 miliar. Berarti dalam satu tahun terdapat uang yang masuk ke kecamatan tersebat senilai Rp7,2 miliar khusus dana dari pemerintah.
Nilai uang sebesar itu, lanjutnya, belum termasuk dana dari masyarakat yang dikelola oleh Unit Pengelola Kegiatan (UPK) eks PNPM senilai Rp650 juta. Dana dari UPK itu masih bergulir di masyarakat dan setiap bulan harus disimpan ke bank oleh pengelola UPK.
"Kemudian ada PNS yang gajinya juga dibayarkan melalui bank, baik PNS di kecamatan maupun PNS yang menjadi sekretaris desa. Begitu pula dengan perputaran uang di masyarakat baik dari hasil peternakan maupun perkebunan karena kebun sawit saat ini sudah mulai berkembang di Bentian Besar," katanya lagi.
Anuar, Camat Bentian Besar membenarkan bahwa di wilayah yang dipimpinnya ini memang membutuhkan kehadiran bank, karena selama ini kepala desa harus mengambil uang ke bank cukup jauh hingga perlu waktu sekitar 2 jam perjalanan darat, untuk mengambil uang di BPD Kaltim Kecamatan Melak maupun Kecamatan Barong Tongkok.
"Kalau BPD Kaltim mau buka cabang di Bentian Besar tentu kami sangat mendukung. Kami punya generator set yang cukup. Kalau BPD Kaltim butuh listrik bisa kita kerjasamakan. Tentu kami akan diuntungkan dengan kehadiran bank supaya warga saya tidak jauh-jauh mengambil uang," kata Anuar lagi. (*)