Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Jaringan listrik dari PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) akhirnya mulai beroperasi di Kecamatan Long Pahangai, Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, sebuah wilayah di perbatasan Indonesia-Malaysia yang dikelilingi rimba belantara dan hanya bisa dicapai lewat sungai dan udara.
"Kami menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang beroperasi untuk sementara enam jam dulu, yaitu dari sore pukul 6 hingga pukul 12.00 malam," kata General Manager PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Kaltimra) Tohari Hadiat di Balikpapan, Selasa.
Ia menjelaskan PLTD itu sudah jalan sejak 15 Agustus 2016 dan proyek listrik di Long Pahangai merupakan bagian dari delapan proyek listrik di wilayah perbatasan yang dikerjakan PLN Kaltimra.
Kecamatan Long Pahangai berjarak sekitar 500 kilometer arah barat laut dari Balikpapan dan termasuk dalam wilayah Kabupaten Mahakam Ulu, kabupaten pemekaran baru dari Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur.
Long Pahangai berada di titik barat laut kabupaten itu, di lembah Pegunungan Schwanner, di mana hutan-hutannya menjadi sumber mata air bagi Sungai Mahakam yang mengalir ke timur.
Sebelum PLN masuk, masyarakat daerah itu menggunakan genset sebagai pembangkit listrik yang menghasilkan daya untuk mencukup kebutuhan sendiri dan sebagian lagi masyarakat menggunakan listrik dari tenaga surya.
Menurut Tohari Hadiat, seperti halnya pengerjaan proyek di lokasi terpencil lainnya, tantangan terbesar dalam penyelesaian delapan proyek listrik perbatasan ini adalah medan yang sangat berat, karena belum ada jalan darat yang mudah untuk sampai ke Long Pahangai.
Jalan darat yang ada hanya bisa ditempuh dengan kendaraan yang memiliki spesifikasi "offroad" ekstrem, seperti berpenggerak empat roda, memiliki derek dan dioperasikan oleh tim pengemudi serta kru yang berpengalaman.
"Karena itu, kami lebih banyak lewat sungai. Itu pun risikonya tak kalah tinggi. Di hulu Sungai Mahakam berarus deras dan banyak riam, sementara kita membawa peralatan berat melawan arus," ungkap Tohari.
Oleh sebab itu, lanjut Tohari, hanya untuk mencapai lokasi proyek, memobilisasi orang, mesin dan peralatan membutuhkan tenaga dan biaya yang tidak sedikit.
Namun demikian, jelas Tohari, pekerjaan ini sudah dimulai dan ke depannya akan lebih mudah karena sudah berpengalaman seiring dengan pembangunan dan perbaikan infrastruktur.
"Target kami akan terus menambah jam operasi PLTD hingga bisa 24 jam. Hal itu sesuai dengan visi PLN untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, termasuk di perbatasan, lewat pembangunan infrastruktur kelistrikan," tambah Tohari. (*)
Jaringan PLN mulai Beroperasi di Long Pahangai
Selasa, 16 Agustus 2016 18:20 WIB