Samarinda (ANTARA Kaltim) - Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Kalimantan Timur menggelar seminar kesehatan reproduksi remaja, guna memberikan pemahaman mengenai peran reproduksi dan bahaya yang ditimbulkan dari perilaku seks bebas.
"Seminar yang kami gelar ini merupakan rangkaian peringatan Hari Kartini ke-137. Tema yang diangkat dalam dalam seminar adalah mewujudkan generasi muda Kaltim berprilaku sehat dan berakhlak mulia," ujar Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Provinsi Kaltim Halda Arsyad di Samarinda, Kamis.
Menurutnya, di antara tujuan seminar adalah untuk memberikan pengetahuan tentang bagaimana dampak perilaku seks yang meyimpang, terhadap kesehatan reproduksi remaja, termasuk bahaya lain yang bisa ditimbulkan dari seks bebas.
Seminar tersebut juga merupakan bagian dari advokasi dan komunikasi, informasi dan edukasi tentang kesehatan reproduksi remaja agar mereka paham dan menghindari seks bebas karena perbuatan itu dapat menimbulkan berbagai penyakit, dampak sosial dan lainnya.
Ia menjelaskan kesehatan reproduksi terkait dengan siklus hidup, yakni setiap tahapan mengandung risiko terkait dengan kesakitan dan kematian.
Sedangkan kondisi yang baik mulai janin dalam kandungan akan berdampak positif untuk meneruskan generasi berikutnya agar lebih berkualitas.
Dari sisi kesehatan, tambahnya, pasangan usia muda yang hamil dapat terpengaruh pada tingginya angka kematian ibu yang melahirkan, kematian bayi, serta berpengaruh pada rendahnya derajat kesehatan ibu dan anak.
"Seminar ini juga sebagai upaya mengantisipasi terjadinya pergaulan bebas yang mengarah pada seks bebas, sehingga akan meningkatnya angka kehamilan yang tidak diinginkan atau kehamilan di luar nikah bagi remaja, termasuk risiko terjangkitnya berbagai jenis penyakit dari seks bebas," katanya.
Seminar yang digelar di Ruang Ruhui Rayahu, Kantor Gubernur Kaltim, itu, dihadiri lebih kurang 300 peserta dari pelajar SMA/SMK, mahasiswa, forum anak dan PIK Remaja.
"Ini merupakan pendidikan bagi remaja, sehingga mereka tidak terjerumus pada seks bebas yang pada akhirnya merugikan mereka sendiri, yakni selain akan hamil di luar nikah, mereka bisa juga tertular berbagai penyakit seperti HIV/AIDS, kencing nanah, infeksi klamidia, virus herpes simpleks, dan dampak negatif lainnya," kata Halda. (*)
BPPKB Kaltim Gelar Seminar Kesehatan Reproduksi Remaja
Kamis, 14 April 2016 22:03 WIB