Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo mengatakan pemerintah Indonesia tetap akan berfokus kepada perbaikan regulasi dan pembangunan infrastruktur untuk menarik investasi ke Tanah Air.
"Ke depan akan kita kerjakan adalah pertama di regulasi, yang kedua adalah fokus pada pembangunan infrastruktur," kata Jokowi dalam sambutannya saat dialog yang diselenggarakan oleh Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) di Balai Kartini, Jakarta pada Rabu.
Menurut Presiden, pertumbuhan industri dan hilirisasi akan berkembang setelah Indonesia memenuhi pembangunan fasilitas tersebut.
Terkait pembenahan regulasi, Presiden telah meminta Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo untuk memangkas sebanyak 3.000 Perda yang dianggap memperlambat perizinan usaha.
"Diubah yang sederhana, yang bisa kita cepat memutuskan, yang tidak menjerat kita sendiri," kata Presiden terkait pembenahan regulasi untuk mempermudah pengusaha dan investor.
Presiden meminta menteri-menteri di kabinetnya untuk memberi kemudahan regulasi dengan berorientasi kepada hasil dari peraturan.
Selain itu, untuk mendorong pembangunan industri, pemerintah juga membangun fasilitas infrastruktur seperti jalan dan pelabuhan.
Jokowi menekankan bahwa investor membutuhkan fasilitas transportasi dan infrastruktur logistik yang memadai untuk masuk ke daerah di Indonesia.
"Tetapi kalau jalan menuju ke sana tidak ada siapa yang mau datang. Pelabuhan, yang kalau industrinya jadi yang mengangkut produk-produk itu tidak ada, siapa yang mau?" kata Presiden terkait kebutuhan infrastruktur dari investor.
Untuk mempercepat pembangunan infrastruktur, Presiden melakukan pemeriksaan berkala ke sejumlah proyek yang sedang dibangun, antara lain jalan tol Trans-Sumatera serta pembanguan jalan kereta api Trans-Sulawesi.
Selain itu, Jokowi juga meminta sejumlah BUMN sebagai kuasa proyek untuk melakukan pembangunan infrastruktur secara tiga "shift" berturut-turut sehingga pengerjaan lekas selesai.
"Kalau kita mau berkompetisi, biaya logistik, transportasi harus turun. Tidak ada kata lain," tegas Presiden.
Sejumlah pejabat yang hadir dalam dialog itu antara lain Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Menteri Kominfo Rudiantara, Menteri Perindustrian Saleh Husein serta Ketua ISEI sekaligus Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad. (*)