Samarinda, (ANTARA Kaltim) - Sekitar 100 guru, kepala sekolah, dan
pegawai administrasi mulai jenjang TK-SMA dari Yayasan Pendidikan dan
Pengajaran Pembangun Rakyat (P3R) Samarinda, Kalimantan Timur,
membersihkan sungai dalam rangkaian Hari Air Sedunia.
"Meskipun
Hari Air Sedunia diperingati pada 22 Maret, namun kami baru sempat
membersihkan Sungai Karang Mumus (SKM) hari ini karena kami harus
menyesuaikan dengan jadwal sekolah," ujar Koordinator pemungut sampah
SKM Yohanes Sagut di Samarinda, Senin.
Dalam aksi tesebut,
mereka berhasil mengangkat beberapa kantong sampah baik yang
dikumpulkan dari sampah hanyut maupun yang beserakan di darat dan di
bibir sungai.
Ketika memungut sampah, mereka ada yang
menggunakan perahu dan ada yang berjalan kaki menyusuri tepi SKM yang
bisa dijangkau, karena di kawasan Jembatan Kehewanan hingga ke arah hulu
masih banyak rumah warga yang tinggal di bantaran SKM.
Perahu
yang dimiliki oleh Komunitas Gerakan Memungut Sehelai Sampah Sungai
Karang Mumus (GMSS-SKM) baru ada empat unit, sehingga mereka bergantian
menggunakan perahu tersebut dengan penumpang kisaran 4-5 orang per
perahu.
Menurut Kusmanto, Sekretaris Aksi Memungut Sampah
SKM, 100 guru, kepala sekolah, dan pegawai administrasi yang ikut
memungut sampah itu berasal dari tujuh sekolah di Samarinda, yakni TK
Santo Yosep Jl P Hidayatullah, SDK 1 WR Soepratman Jl Pasundan.
Kemudian
SDK 2 WR Soapratman Jl A Yani, SDK 3 WR Soepratman Jl P Hidayatullah,
SMPK 1 WR Soepratman Jl Gunung Merbabu, SMKK 2 WR Soepratman Jl WR
Soepratman, dan SMAK WR Soepratman.
Menurutnya, aksi
memungut sampah dilakukan memiliki dua makna, secara nyata adalah
mengangkat kotoran dari sungai dan dibuang ke tempat pembuangan sampah,
tetapi makna sebenarnya adalah memberikan pendidikan kepada warga agar
tidak menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan sampah.
Sejatinya,
lanjut Kusmanto, pendidikan tidak hanya terbatas dalam lingkup formal
sekolah, namun yang paling penting adalah pendidikan yang dimulai dari
lingkungan keluarga dan lingkungan sekitar.
"Ini berarti
pendidikan harus dilakukan terus menerus sampai semua memahami arti
penting sebuah sungai. Aksi ini juga sebagai pratisipasi Yayasan P3R
dalam mendukung mewujudkan Kota Samarinda yang Hijau, Bersih, dan Sehat
(HBS)," kata Kusmanto. (*)
100 Guru Bersihkan SKM Peringati Hari Air
Senin, 28 Maret 2016 17:53 WIB
"Pendidikan harus dilakukan terus menerus sampai semua memahami arti penting sebuah sungai. Aksi ini juga sebagai pratisipasi Yayasan P3R dalam mendukung mewujudkan Kota Samarinda yang Hijau, Bersih, dan Sehat (HBS)," katanya.