Surabaya (ANTARA News) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa
mengatakan tren pengedaran narkoba sekarang terus berubah bahkan
pengedar menyasar anak usia bawah lima tahun atau balita sebagai target
konsumen.
"Tren pengguna narkoba sudah menurun pada usia balita
atau lima tahun. Ini berhubungan dengan tingginya tingkat kriminalitas,"
kata Mensos di Surabaya, Jawa Timur, Minggu.
Modus yang digunakan para pengedar adalah dengan mendekati anak-anak dan memberikan obat terlarang tersebut secara gratis.
"Pertama diberi gratis, kedua, ketiga diberi gratis, keempat
setelah si anak ketagihan mulai diajarkan untuk mengambil barang orang
lain," katanya.
Misalnya yang terdekat mengambil uang yang ada di dompet ibu mereka
sehingga lama-kelamaan akan berkembang menjadi tindak kriminalitas.
Begitu juga dengan para remaja yang diberi narkoba pada awalnya
secara gratis, setelah kecanduan akan disuruh untuk mengambil barang
atau mencuri, misalnya mencuri motor tambah Khofifah.
Karena itu, orang tua harus mengawasi pergaulan anak dan mengetahui
perkembangan narkotika serta ciri-ciri orang yang kecanduan.
Saat ini pemerintah sangat serius untuk menangani masalah peredaran
gelap narkotika bahkan sejak 2015 menargetkan merehabilitasi 100.000
korban penyalahgunaan narkotika.
Rehabilitasi sosial dilakukan oleh Kementerian Sosial melalui 118
Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) yang tahun ini akan ditambah empat
IPWL sehingga total IPWL yang terakreditasi sebanyak 122.
Selain Kemensos, rehabilitasi korban penyalahgunaan narkotika juga
dilakukan oleh Kementerian Kesehatan dan Badan Narkotika Nasional. (*)
Tren Pengedaran Narkoba Sasar Usia Balita
Senin, 11 Januari 2016 11:01 WIB