Bontang (ANTARA Kaltim) - Komisioner Komisi Pemilihan Umum Kota Bontang, Kalimantan Timur, Agus Yani mengatakan pencairan anggaran penyelenggaran pemilihan kepala daerah 2015 sebesar Rp22 miliar dari hibah pemerintah daerah setempat tidak ada masalah dan telah diterima KPU.
"Soal alokasi anggaran pilkada, 100 persen utuh sudah kami terima. Namun, untuk serapan penggunaannya belum bisa kami paparkan karena tahapan pelaksanaan pilkada masih berjalan," kata Agus Yani ketika dihubungi di Bontang, Minggu.
Pemerintah Kota Bontang mengalokasikan dana hibah sebesar Rp22 miliar untuk pembiayaan pilkada 9 Desember 2015. Anggaran tersebut sedikit lebih rendah dibanding pengajuan KPU Bontang sebesar Rp26 miliar.
Agus Yani menjelaskan sebagian anggaran sudah digunakan untuk membiayai tahapan pilkada, antara lain sosialisasi, pencetakan surat suara, penyiapan logistik, honor komisioner dan petugas sekretariat KPU, serta kampanye pasangan calon.
"Sejauh ini seluruh tahapan sudah berjalan jadwal dan distribusi logistik sudah mulai disiapkan, termasuk untuk TPS (tempat pemungutan suara) yang berada di pulau terluar wilayah Kota Bontang," tambahnya.
Data KPU Bontang mencatat, jumlah pemilih yang masuk daftar pemilih tetap (DPT) sesuai hasil penetapan pada awal Oktober 2015 sebanyak 121.646 orang, yang dilayani 274 TPS di 15 kelurahan.
Pilkada Kota Bontang diikuti dua pasangan calon, yakni pasangan petahana Adi Darma-Isro Umarghani yang diusung gabungan sejumlah partai politik dan pasangan Neni Moerniaeni-Basri Rase yang maju melalui jalur perseorangan (independen).
Neni Moerniaeni adalah mantan anggota DPR RI yang sebelumnya pernah menjabat Ketua DPRD Bontang, sementara Cawawali Basri Rase juga mantan anggota DPRD Bontang.