Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Aparat kepolisian menyelidiki penyebab kebakaran lahan di fasilitas reintroduksi orangutan di Samboja Lestari, Kalimantan Timur, yang terjadi beberapa hari terakhir, dengan meminta keterangan dari sedikitnya enam warga Samboja.
"Pertama kami luruskan bahwa belum ada penahanan. Semua warga ditanyai dalam kapasitas sebagai saksi," kata Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Samboja Ajun Inspektur Polisi Satu Sriyanto saat dihubungi dari Balikpapan, Minggu.
Kebakaran yang berlangsung sejak Rabu 23/9 hingga Jumat 25/6 itu menghanguskan semak dan hutan hingga seluas lebih dari 200 hektare.
Menurut Sriyanto, sementara ini keterangan saksi menyebutkan api berasal dari lahan di luar Samboja Lestari.
"Api merembet ke lahan Samboja Lestari karena banyak semak kering dan angin kencang," papar Sriyanto.
Keenam warga yang dimintai keterangan tersebut adalah Ariyadi, Ambo Tuo, Martin, Azlansyah, Damhuri, dan Iskandar.
Damhuri dan Iskandar adalah petugas keamanan Yayasan Borneo Orangutan Survival (BOSF), pengelola kawasan reintroduksi orangutan tersebut.
Pada Sabtu (26/9), Kapolda Kaltim Irjen Pol Safaruddin mengunjungi lokasi Samboja Lestari untuk melihat langsung upaya pemadaman api dan kondisi terakhir kawasan tersebut.
"Kami belum menghitung kerugian yang timbul akibat bencana ini," kata juru bicara BOSF Nico Hermanu, pada kesempatan terpisah.
Kawasan Samboja Lestari mulai terbakar Rabu (23/9). Padang semak dan pohon-pohon keras berusia sampai 15 tahun dilalap si jago merah dan mengirimkan asap tebal ke langit.
Samboja Lestari adalah sebutan BOSF atas kawasan di kilometer 44 Jalan Mulawarman atau lebih populer sebagai Jalan Balikpapan-Samboja-Senipah yang mengikuti Pantai Selat Makassar dari selatan ke utara hingga Sangasanga, Kutai Kartanegara.
Di tempat itu, BOSF memiliki gerbang untuk masuk ke arah barat fasilitas mereka yang berdiri di atas tanah seluas 1.852 hektare untuk merehabilitasi dan mereintroduksi 209 individu orangutan (Pongo pgymaeus) dan 47 beruang madu (Helarctos malayanus).
Kejadian kebakaran bukan yang pertama dalam satu bulan terakhir menimpa Samboja Lestari, karena pada 31 Agustus dan 1 September lalu kebakaran juga melalap sekitar 30 hektare lahan di kawasan itu.
"Untunglah sampai sejauh ini tidak ada orangutan ataupun staf yang menjadi korban," ujar Nico Hermanu. (*)