Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Satu unit Tim Rescue dan Pemadam Kebakaran Total Indonesie serta BPBD Kutai Kartanegara ikut membantu memadamkan kebakaran lahan seluas 100 hektare di kawasan Yayasan Borneo Orangutan Survival di Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
"Mereka tiba kira-kira pukul 18.00 Wita dan langsung membantu memadamkan kebakaran," kata juru bicara Yayasan Borneo Orangutan Survival (BOSF) Nico Hermanu saat dihubungi dari Balikpapan, Kamis.
Dengan peralatan yang lebih canggih, kedua tim segera turun membantu memadamkan dan menghalau si jago merah.
Sebelumnya, kebakaran di lahan BOSF yang terjadi pada Rabu (23/9) siang sudah bisa dikendalikan pada Kamis dini hari pukul 01.00 Wita, namun api kembali mengamuk mulai pukul 10.00 Wita.
Hingga pukul 15.31 Wita, tim dari Detasemen Kavaleri 1 MTC Kodam VI Mulawarman dan personel Koramil Samboja berupaya membantu tim relawan BOSF memadamkan api.
Selain kelelahan, petugas juga kesulitan memadamkan api karena asap yang semakin tebal.
"Kami cemas sebab kali ini api mendekati bangunan kandang baru dan lahan arboretum yang baru ditanami," tutur Hermanu.
Namun demkian, api kini sudah kembali dapat diatasi dengan bantuan tim Total Indonesie dan BPBD Kutai Kartanegara.
Tim Rescue Total Indonesie dari fasilitas mereka di Senipah, sekitar 20 kilometer utara lokasi kebakaran di Samboja Lestari. Tim BPBD Kutai Kartanegara datang dari Tenggarong yang berjarak hampir 100 kilometer dari lokasi kejadian
Sejak berdiri pada 1991, BOSF mengelola pusat reintroduksi atau peliaran kembali orangutan (pongo pygmaeus), salah satu satwa yang dilindungi karena habitatnya terus tergusur.
Di Kecamatan Samboja, BOSF memiliki lahan seluas 1.852 hektare dan saat ini memelihara tidak kurang dari 700 ekor orangutan.
Kekhawatiran terbesar pengelola BOSF, lanjut Hermanu, adalah api dan asap tersebut menimbulkan gangguan kesehatan dan psikologis bagi staf dan orangutan-orangutan yang dipelihara di lokasi itu.
Apalagi, kejadian kebakaran ini bukan yang pertama dalam kurun waktu satu bulan terakhir, karena sebelumnya pada 31 Agustus dan 1 September, si jago merah juga melalap sekitar 30 hektare lahan di kawasan itu.
"Untunglah sampai sejauh ini tidak ada orangutan ataupun staf yang menjadi korban," tambah Hermanu.
Pada kebakaran yang terjadi Rabu (23/9), puluhan staf BOSF turun memadamkan api dengan peralatan seadanya.
Mereka dibantu para prajurit dari Detasemen Kavaleri 1 Macan Tutul Cakti Kodam VI Mulawarman yang markasnya tidak jauh dari lokasi kebakaran. Sejumlah personel dari Koramil Samboja juga turut membantu memadamkan api.
Hermanu menuturkan, kebakaran bermula di dekat portal yang membatasi wilayah Samboja Lestari dengan Desa Tani Bakti. BOSF memang menyebut fasilitasnya reintroduksi tersebut sebagai Samboja Lestari.
Cuaca panas dan banyaknya bahan bakar seperti dedaunan dan semakan yang kering membuat kebakaran segera meluas hingga susah dikendalikan. ***4***
(T.KR-NVA/B/D010/D010) 24-09-2015 20:56:00