Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Lahan Pusat Reintroduksi Orangutan Kalimantan Timur di Samboja Lestari, Rabu, terbakar, kata Communication Officer BOS Foundation, Nico Hermanu dalam siaran pers yang diterima Antara di Balikpapan, Rabu malam.
Nico menyatakan sejak siang tadi, lahan hutan milik Pusat Reintroduksi Orangutan Kalimantan Timur Samboja Lestari milik Yayasan BOS habis dilalap api.
"Kebakaran bermula di dekat portal yang membatasi wilayah Samboja Lestari dengan Desa Tani Bakti," katanya.
Sebelumnya kebakaran pernah terjadi di lahan rehabilitasi hutan seluas 30 hektare yang berada di wilayah Pusat Reintroduksi Orangutan Samboja Lestari milik Yayasan BOS pada awal September 2015, katanya.
"Hari ini si jago merah kembali beraksi. Sampai saat berita ini diturunkan, api masih berkobar dan telah melahap lahan seluas 100 hektare," kata Nico.
Upaya pemadaman sampai saat ini masih dilakukan oleh staf Samboja Lestari dibantu oleh personel TNI dari Detasemen Kavaleri Kodam VI/Mulawarman dan Koramil Samboja yang bertugas di dekat wilayah kerja Samboja Lestari, katanya.
"Staf Samboja Lestari juga telah menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran setempat dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim, namun sampai saat ini belum mendapat respons," katanya.
Insiden ini bukanlah yang pertama kali terjadi. Dalam rentang sebulan terakhir, yaitu tanggal 31 Agustus dan 1 September lalu, lahan milik Samboja Lestari juga habis dilalap api. Saat itu, kebakaran terjadi pada dua kesempatan terpisah dan menghabiskan lahan seluas 30 hektare dari luas keseluruhan Samboja Lestari, yakni 1.852 hektare, ujarnya.
Pekan lalu, staf Samboja Lestari dibantu sejumlah relawan telah melakukan upaya penanaman kembali di sebagian kecil lahan yang sebelumnya penuh dengan pohon meranti merah.
"Dalam insiden hari ini, kami menduga api berasal dari cuaca panas dan kekeringan yang secara alamiah bisa menyulut kebakaran. Sejauh ini belum ada orangutan rehabilitasi yang menjadi korban," kata Nico.
Meski begitu, pihaknya tetap menghadapi risiko timbulnya gangguan kondisi kesehatan dan psikologis para staf dan orangutan kami di Samboja Lestari akibat kejadian-kejadian ini, ditambah lagi dampak bencana asap yang melanda seluruh Pulau Kalimantan yang belum juga tertanggulangi secara maksimal.
"Kami sangat mengharapkan bantuan nyata dari berbagai pihak terkait, khususnya BKSDA Kalimantan Timur dan Dinas Pemadam Kebakaran setempat dalam menanggulangi kebakaran di lokasi rehabilitasi orangutan Samboja Lestari, serta juga keseriusan segenap jajaran pemerintah dalam menanggulangi bencana asap," katanya.
Sejauh ini belum ada bantuan langsung dari Damkar dan BKSDA. Kami sangat khawatir apabila kejadian ini berdampak buruk bagi para orangutan rehabilitasi di Samboja Lestari. (*)