Bontang (ANTARA Kaltim) - Anggota Komisi II DPRD Kota Bontang, Kalimantan Timur, Bakhtiar Wakkang mengemukakan Pemerintah Kota Bontang kehilangan potensi pendapatan asli daerah dari sektor laut sekitar Rp2,8 miliar setiap tahun.
Bakhtiar Wakkang saat dihubungi di Bontang, Rabu, mengatakan potensi PAD sektor laut yang bisa dimaksimalkan adalah retribusi kapal pengangkut hasil laut yang beroperasi di pelabuhan setempat.
"Jika diasumsikan satu kapal membawa muatan hasil laut 20 ton, pemerintah dapat menarik retribusi 10 kilogram dari setiap kapal, sehingga PAD yang dihasilkan Rp200.000 per kapal. Kalau ada 40 kapal yang beroperasi, dalam sehari dihasilkan retribusi Rp8 juta atau sekitar Rp2,8 miliar per tahun," katanya.
Menurut Bakhtiar, Pemkot Bontang seharusnya bisa mengembangkan sektor laut sebagai penyumbang PAD, sehingga diperlukan terobosan baru dengan membangun dermaga khusus tempat pelelangan ikan sebagai kontribusi pemerintah dalam pengembangan sektor laut.
"Pembangunan infrastruktur TPI segera dilakukan untuk menjemput PAD itu. Namun, saat ini implementasinya belum terlihat, sehingga sayang kehilangan potensi retribusi itu," katanya.
Ia menambahkan kapal-kapal asal Sulawesi dan Jawa sering melakukan tambat dan labuh di beberapa pelabuhan di Bontang untuk menjual ikan hasil tangkapan.
Data yang dihimpun dari instansi mencatat ada sebanyak 40 kapal dari berbagai daerah yang setiap harinya merapat untuk memasarkan hasil lautnya kepada warga Bontang. "Itu potensi yang perlu dijemput," tambah Bakhtiar.
Bakhtiar juga menilai upaya Pemkot Bontang dalam mendukung program pemerintah terkait peningkatan perekonomian sektor maritim belum serius, karena hingga saat ini Bontang belum memiliki dermaga khusus TPI.
"Jika pemerintah serius, seharusnya sekarang sudah ada TPI. Namun faktanya kan tidak ada," ujarnya.
Pembangunan dermaga TPI akan memudahkan pemkot melakukan penarikan retribusi dan pengawasan melalui satu pintu, selain juga memudahkan masyarakat untuk membeli ikan segar dan meningkatkan perekonomian warga sekitar.
"Jika sudah ada TPI permanen, pasti akan ada warung makan yang menyajikan ikan sebagai menu utama. Itu kan bisa menjadi solusi meningkatkan perekonomian masyarakat," katanya.
Bakhtiar berharap pemerintah segera merealisasikan program pembangunan TPI untuk mendongkrak PAD dari sektor laut. Apalagi anggaran pembangunan TPI sekitar Rp60 miliar masih diupayakan, ketimbang silpa (sisa lebih penggunaan anggaran) membengkak. (Adv/*)
Bontang Kehilangan Potensi PAD Sektor Laut Rp2,8 Miliar
Rabu, 22 Juli 2015 23:11 WIB