Penajam (ANTARA Kaltim) - Kerusakan jalan trans Kalimantan mulai dari kilometer 38 Kecamatan Sepaku sampai simpang Silkar, Kelurahan Petung, Kabupaten Penajam Paser Utara, semakin parah seiring tingginya intensitas hujan di daerah itu.
"Kerusakan Jalan Trans Kalimantan yang berada di wilayah Kecamatan Sepaku dipastikan akan lebih parah dengan seringnya turun hujan. Panjang jalan yang rusak itu mencapai 115 kilometer," kata Camat Sepaku Risman Abdul di Penajam, Kamis.
Kondisi jalan yang mengalami kerusakan parah dan sulit dilalui kendaraan baik roda dua maupun roda empat tersebut, kata Risman Abdul, berada di sekitar Bumi Harapan, Pemaluan dan Riko.
Bukan hanya itu, lanjut Risman Abdul, kondisi jalan trans Kalimantan yang rusak parah itu juga berpotensi mengakibatkan kecelakaan lalu lintas di daerah itu.
"Akibat kerusakan jalan itu, menyebabkan ekonomi masyarakat juga ikut terganggu, apalagi sekarang petani kelapa sawit memasuki masa panen sehingga mereka kesulitan membawa hasil panen untuk dijual karena kondisi jalan yang rusak parah," ujar Risman Abdul.
Ia mengaku telah menyurati Pemerintah Provinsi Kalimatan Timur (Kaltim), melalui dinas terkait dengan harapan kerusakan jalan tersebut dapat segera diperbaiki.
Sebelumnya, Kepala Seksi Urusan Jalan dan Jembatan Unit Pelaksana Teknis Daerah Pekerjaan Umum Kalimantan Timur, Joniansyah mengatakan angggaran perbaikan jalan negara yang melintas di Penajam Paser Utara pada 2015 berkisar Rp60 miliar yang bersumber dari APBN.
Anggaran Rp60 miliar tersebut, tambah Joniansyah, untuk melakukan kegiatan pemeliharaan perbaikan jalan dengan rincian, Rp30 miliar dianggarkan melalui APBN murni sementara sisanya melalui APBN Perubahan.
Namun, pembangunan jalan negara di wilayah Penajam Paser Utara tahun ini (2015), kata Joniansyah, ditargetkan hanya 11,06 kilometer mulai dari kilometer 10 wilayah Kecamatan Penajam sampai Kecamatan Babulu.
"Jadi, pembangunan jalan negara tahun ini hanya 11,06 kilometer sehingga belum menyentuh jalan Trans Kalimantan dari kilometer 38 Sepaku sampai simpang Silkar Petung, yang saat ini masih mengalami banyak kerusakan," ungkap Joniansyah. (*)