Penajam (ANTARA Kaltim) - Pertamina menolak mensuplai bahan bakar minyak (BBM) ke "Solar Packed Daeler Nelayan" (SPDN) di Desa Api-Api, kata Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (DPK) Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Ahmad Usman.
"Koperasi Perikanan Rindang Buana yang mengelola SPDN di Desa Api-Api tidak memenuhi standar aturan koperasi, sehingga Pertamina tidak mau mensuplai pasokan bahan bakar minyak atau BBM jenis solar ke SPDN tersebut," ungkap Ahmad Usman, di Penajam, Kamis.
Akibatnya, pembangunan SPDN di Desa Api-Api tersebut menurut Ahmad Usman, terkesan sia-sia.
Apalagi lanjut Ahmad Usman, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara telah mengeluarkan anggaran Rp1 miliar untuk pembangunan SPDN tersebut.
Sementara tambah dia, untuk mendapatkan kuota BBM jenis solar dari Pertamina, SPDN harus dikelola oleh koperasi yang memenuhi standar yang resmi.
Salah seorang nelayan di Desa Api-Api, Sahlan mengatakan, para nelayan mengeluhkan terkait kesulitan memenuhi kebutuhan BBM jenis solar, sementara SPDN yang diharapkan tidak mampu memenuhi kebutuhan BBM para nelayan.
"SPDN itu didirikan pada 2006 dan belum pernah dioperasikan sampai saat ini. Kondisi SPDN itu sudah dalam keadaan rusak karena ditelantarkan," kata Sahlan.
Para nelayan di Desa Api-Api kata Sahlan, berharap pemerintah daerah segara mengambil alih pengelolaan SPDN tersebut karena nelayan selalu kesulitan untuk mendapatkan solar, sehingga terpaksa membeli solar eceran dengan harga yang lebih mahal. (*)