Tenggarong (ANTARA Kaltim) - Perakitan "Main Span" atau bentang tengah Jembatan Kartanegara menggunakan sensor, kata Kepala Seksi Pembangunan dan Peningkatan Jalan, Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kutai Kartanegara, Budi Harsono.
"Untuk menunjang keamanan perakitan bentang tengah Jembatan Kartanegara, beberapa bagian rangka jembatan dipasang sensor," ungkap Budi Harsono, Senin.
Ada dua macam sensor yang digunakan kata Budi Harsono yakni, instrumen untuk mengukur batas tegangan kabel baja dan alat pengukur stabilitas.
Saat menjelang tersambungnya pelengkung jembatan menurut Budi Harsono, merupakan posisi paling kritis, karena rangka kedua sisi jembatan dalam keadan beban tertinggi dan belum stabil.
"Untuk itu perlu dipasang sensor sebagai instrumen penunjang kemananan," katanya.
Sementara, tim teknis pemasangan sensor Jembatan Kartanegara dari Pratama Daya Cahaya Manunggal (PDCM) Antoni mengatakan, dua macam sensor yang dipasang adalah "Strain Meter" dan "Tiltmeter".
Ia menjelaskan, "Strain Meter" adalah sensor untuk mengetahui batas tegangan kabel baja yang akan dipasang pada kabel penyangga "Main Span" yang dikaitkan ke "Temporary Tower" atau tiang penyangga sementara.
Terdapat empat unit "Strain Meter" yang akan dipasang di bagian penting pada kabel penyangga bentang tengah, sehingga jika ketegangan kabel mencapai batasnya lanjut Antoni maka pekerja akan menerima peringatan di ruang kontrol.
Kemudian, "Tiltmeter" tambah dia, digunakan untuk memantau perubahan dalam inklinasi dari sebuah struktur, sehingga dapat mengetahui stabilitas rangka jembatan.
"Tiltmeter" itu kata Antoni akan dipasang enam unit dibagian tertentu untuk memonitor gerakan rangka jembatan, baik itu pergerakan naik, turun atau miring, sehingga pengerjaan jembatan bisa tepat dan aman.
"Diharapkan, dengan penggunaan sensor tersebut pengerjaan Jembatan Kartanegara dapat berjalan lancar dan aman," ujar Antoni.
Saat ini pengerjaan pemasangan "Main Span" telah memasuki segmen 20 pada sisi Tenggarong dan Segmen 19 di sisi Tenggarong Seberang. (*)