Balikpapan (ANTARA) - Wakil Direktur lalu-lintas Polda Kaltim Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Roni Mustofa mengatakan ada tiga tren yang menjadi perhatian Direktorat lalu-lintas (Ditlantas) Polda Kaltim selama Ramadhan.
"Tiga tren itu adalah balap liar, pelanggaran lalu-lintas, dan kemacetan," katanya di Balikpapan, Rabu (5/3).
Oleh karena itu Ditlantas Polda Kaltim susun strategi khusus untuk mengantisipasi hal-hal tersebut selama Ramadhan.
Ia mengatakan, khusus untuk balap liar, telah diberikan instruksi kepada jajaran terkait untuk melakukan antisipasi terlebih dahulu.
Dalam hal ini, jajaran di bawah Ditlantas Polda Kaltim melakukan pemetaan lokasi dan waktu yang kerap dijadikan untuk balap liar di seluruh Kaltim.
"Kami gelar patroli intensif dan penempatan personel di titik-titik rawan akan dilakukan untuk memberikan efek jera kepada para pelaku," ucapnya.
Roni mengemukakan, balap liar biasanya dilakukan pada waktu dini hari menjelang waktu sahur.
Misalnya aksi balap liar di Kota Balikpapan di sekitar Balikpapan Baru, dan Jalan Jenderal Sudirman sampai ke arah bandara.
Lanjutnya yang menjadi perhatian berikutnya adalah kemacetan, kemacetan kerap terjadi menjelang berbuka puasa.
Ia menjelaskan, untuk mengatasi hal tersebut, Ditlantas Polda Kaltim menempatkan personel di lokasi-lokasi rawan macet untuk mengatur lalu lintas dan mengurai kemacetan.
Tidak hanya itu, Polda Kaltim juga akan berkoordinasi dengan pengurus masjid-masjid besar untuk mengatur parkir kendaraan agar tidak meluber ke jalan dan menyebabkan kemacetan. Langkah ini diambil untuk memastikan kelancaran aktivitas masyarakat selama bulan Ramadhan.
“Dengan strategi yang matang, Polda Kaltim berharap dapat menciptakan suasana Ramadhan yang aman, nyaman, dan lancar bagi seluruh masyarakat,” tegas Roni.
Sebelumnya, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Kaltim Komisaris Besar Polisi Yuliyanto menuturkan pada Ramadhan 1446 Hijriah, Polri mengusung baris tera (tagline) 'Ramadhan Tenang Menyenangkan' yang memiliki arti rasa aman dan nyaman dapat dirasakan oleh masyarakat.
Menurutnya, hal itu menjadi kewajiban bersama untuk menjaga, sehingga siapapun yang melaksanakan ibadah di bulan Ramadhan, puasa, salat tarawih, kajian-kajian agama dapat berjalan dengan lancar dan hikmat.
Dikemukakannya, jajaran kepolisian secara maksimal melaksanakan patroli pada malam hari, melakukan pemantauan dan penepatan personel di spot pasar Ramadhan.
"Biasanya ada pasar kagetan, pasar tumpah atau pasar Ramadhan yang menjual makanan untuk berbuka puasa, bisa saja mengakibatkan kemacetan arus lalu lintas, sehingga diperlukan kehadiran polisi," ucapnya.
Yuliyanto mengimbau kepada masyarakat untuk memanfaatkan Ramadhan, beribadah dan mencari rezeki dengan berjualan, agar bersama-sama menjaga ketertiban serta keselamatan masing-masing.
"Mari sama-sama menjaga, kalau berjualan di pinggir jalan harus memikirkan keselamatan diri sendiri dan memikirkan pengguna jalan yang lain," imbau nya.