Samarinda (ANTARA) - Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur (DPTPH Kaltim) menyatakan bahwa produksi hortikultura di daerah ini berfluktuasi dalam tiga tahun terakhir, yakni pada 2024 sebanyak 439.628,1 ton, pada 2023 sebanyak 387.292 ton, dan pada 2022 sebanyak 349.813 ton.
Tingginya produksi ini dipengaruhi oleh berbagai hal seperti tingkat kinerja aparatur terkait, kinerja petani yang meningkat, adanya perluasan lahan, pilihan benih yang lebih baik, kemudahan memperoleh pupuk, dan tingkat kebutuhan yang meningkat.
"Produksi hortikultura sebanyak 439.628,1 ton pada 2024 tersebut berasal dari sayur dan buah semusim sebanyak 76.981,99 ton, buah dan sayur tahunan 357.769,47 ton, dan tanaman biofarmaka (tanaman obat) sebanyak 4.876,64 ton," kata Kepala DPTPH Kaltim Siti Farisyah Yana di Samarinda, Rabu.
Kemudian produksi sebanyak 387.292 ton pada 2023 tersebut berasal dari sayur dan buah semusim sebanyak 76.163 ton, buah dan sayur tahunan sebanyak 307.307 ton, dari dan tanaman biofarmaka sebanyak 3.822 ton.
Didampingi Kosasih selaku Kabid Produksi Hortikultura DPTPH Kaltim ia melanjutkan, untuk produksi sebanyak 349.813 ton pada 2022, berasal dari sayur dan buah semusim sebanyak 91.348 ton, buah dan sayur tahunan sebanyak 252.694 ton, dari dan biofarmaka sebanyak 5.772 ton.
Kosasih mengatakan, tahun ini pihaknya pun berupaya meningkatkan produksi hortikultura karena permintaan yang tinggi, sedangkan tanaman hortikultura yang menjadi prioritas pengembangan tahun ini hingga 2026 ada lima, yakni pisang, cabai rawit, cabai besar, bawang merah, dan pepaya.
Dalam pertemuan melalui zoom meeting yang membahas tentang pelayanan permohonan bantuan sarana pertanian tanaman pangan dan hortikultura Rabu ini, Kosasih mengatakan bahwa wilayah pengembangan pisang berada di empat kabupaten yakni Kutai Timur, Kutai Kartanegara, Paser, dan Berau.
Kemudian wilayah pengembangan cabai rawit lebih banyak ke Kutai Kartanegara, Berau, dan Kota Balikpapan, wilayah pengembangan cabai besar di Kutai Kartanegara, Balikpapan, dan Kota Samarinda.
"Untuk pengembangan bawang merah berada di Kutai Kartanegara, Berau, Penajam Paser Utara, dan Kabupaten Paser. Sedangkan pengembangan pepaya diarahkan ke Balikpapan, Kutai Kartanegara, dan Berau," kata Kosasih.