Balikpapan (ANTARA) - Toko perkakas, mebel, dan berbagai barang kebutuhan rumah tangga AZKO di Living Plaza, Balikpapan, menyediakan tempat bagi warga untuk membuang barang-barang elektronik yang sudah rusak atau sudah tak terpakai lagi.
Kipas angin, bola lampu, setrika, penyedot debu, dan lain-lain, bisa dibuang ke kotak tersebut. Utamanya barang-barang elektronik kecil yang mudah dibawa.
"Warga tinggal taruh di kotak di depan itu. Silakan," kata General Manager Sales and Operations AZKO Faozul Wildan, sambil menunjuk pada kotak besar di depan pintu masuk toko di lantai 2 plaza, Minggu.
Menurut Wildan, penyediaan kotak penampung barang elektronik bekas itu adalah program BISA BAIK atau Bersama Atasi Sampah Barang Elektronik.
Ia menambahkan, Indonesia menghasilkan 1,9 juta limbah elektronik setiap tahun, menjadikannya sebagai negara keempat terbesar penghasil limbah elektronik setelah Jepang, India, dan yang terbesa China.
"Kami ingin pelanggan kami, juga masyarakat umum, turut ambil bagian dalam menanggulangi sampah elektronik," lanjut Wildan.
Sampah elektronik ini akan dipilah dan didaur ulang untuk mengurangi jumlah sampah yang dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan mencegah pencemaran lingkungan.

Sebagai apresiasi buat pelanggan yang membuang sampah elektroniknya di AZKO, pelanggan tersebut akan mendapat tambahan potongan harga 10 persen bila membeli barang yang sama di AZKO.
Program BISA BAIK adalah satu dari rangkaian kegiatan AZKO Day yang berlangsung 8-9 Februari 2025 untuk mengenalkan AZKO ke masyarakat oleh PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (AHI), bagian dari Kawan Lama Group.
Sebelumnya selama 30 tahun AHI memakai nama Ace Hardware yang merupakan franchise dari Amerika Serikat.
Nama AZKO yang adalah merek sendiri mulai dipakai sejak 1 Januari 2025. Ada 2 toko AZKO di Balikpapan dan 3 toko di Samarinda, sebagai bagian dari 245 toko di 75 kota di seluruh Indonesia. ***