Sangatta (ANTARA Kaltim) - Ibu kota Sangatta Kabupaten Kutai Timur Kalimantan Timur diselimuti asap tebal dengan jarak pandang hanya ratusan meter, sehingga para pengendara menyalakan lampu dan ada yang menggunakan masker.
PLT Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kutai Timur, Syahbuddin, yang dikonfirmasi Kamis mengatakan, belum menerima laporan terkait munculnya kabut tebal di kota Sangatta ini.
Dari pantauan hingga saat ini kondisi Kota Sangatta masih terjadi kabut tebal, namun sejumlah pihak mengatakan tidak mengetahui asal kabut tebal tersebut.
Bahkan di kawasan pusat pemerintahan Pemkab Kutai Timur di Bukit Pelangi, seluruh kantor-kantor termasuk masjid agung tertutup kabut asap cukup tebal.
"Kami belum mengetahui pasti dari mana datangnya kabut yang kini melanda Kutai Timur termasuk Kota Sangatta," kata Syahubddin, saat menghadiri Rapat Paripurna DPRD, di gedung Dewan Bukit Pelangi.
Menurut Syahbuddin mantan Kabag Humas Pemkab, dirinya menduga kabut asap pekat dan yang menyelimuti kawasan pusat pemerintahan adalah kiriman dari daerah lain. Sebab sejauh ini belum ada laporan dari kecamatan tentang adanya areal hutan yang terbakar.
Hal sama juga dikatakan Kepala Dinas Perkebunan, Achmadi Baharuddin, kabut asap dalam beberapa hari ini terjadi di daerah ini tidak diketahui asal dan penyebabnya.
Menurut Achmadi, pihaknya mengimbau dengan kondisi kabut dan asap yang mulai masuk di Kutai Timur agar para pengusaha perkebunan tidak melakukan pembersihan lahan dengan cara pembakaran.
"Jika ketahuan ada perusahaan membersihkan lahan dengan membakar maka akan diberikan sanksi tegas. Kita sedang melakukan monitoring," kata Achmadi.
Sedangkan Kepala Dinas Kehutanan Edwin menyebutkan asap yang menyelimuti Sangatta dan sekitarnya akibat pembukaan dan pembakaran lahan oleh beberapa petani.
Menurut Edwin, hampir setiap hari terjadi pembakaran lahan pertanian yang dilakukan masyarakat, sehingga menyebabkan terjadinya kabut dan asap tebal.
"Upaya yang dilakukan sementara ini menegur petani yang membuka lahan dengan cara membakar, sedangkan untuk memadamkan kesulitan karena lokasinya jauh," katanya.
Ketua DPRD Kutai Timur, Mahyunadi, mengatakan prihatin dengan kabut dan asap yang mulai menyelimuti Kutai Timur khususnya kota Sangatta.
Menurut Mahyunadi kondisi ini perlu diberikan perhatian serius oleh pejabat dan instansi terkait, terutama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Kesehatan serta instansi lainnya.
Politisi Partai Golkar ini mengatakan para instansi tersebut harus mengambil langkah strategis seperti imbauan atau menyiapkan masker.
Dengan jarak pandang hari ini terjadi di kawasan pemerintahan bukit pelangi kurang dari 1 kilometer, sehingga harus diwaspadai, katanya. (*)
Kota Sangatta Kutai Timur Diselimuti Asap Tebal
Kamis, 9 Oktober 2014 21:16 WIB