Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Balikpapan akan memperluas jaringan transportasi atau membangun transportasi interkoneksi antar wilayah sebagai beranda Ibu Kota Nusantara (IKN).
"Saat ini Kota Balikpapan sebagai daerah penyangga IKN tentu harus sudah siap, dimana salah satunya membangun sistem transportasi interkoneksi antar wilayah," kata Kepada Dishub Balikpapan, Award Skenda Putra di Balikpapan, Kamis (19/9).
Award Skenda Putra akrab di sapa Edo mengatakan rencana tersebut bahkan masuk program prioritas Kota Balikpapan di tahun 2025.Hal itu bahkan sempat dibahas dalam sebuah pertemuan dimana Kota Balikpapan masuk sebagai wilayah aglomerasi transportasi Kota Nusantara.
Ia menuturkan, untuk persiapan sistem interkoneksi transportasi tersebut dilakukan secara bertahap mengingat transportasi di Balikpapan harus nyaman, dan aman serta memadai bagi penggunanya.
Menurutnya, Dishub juga merancang untuk penyediaan terminal. Terminal transportasi interkoneksi antar wilayah bisa di Balikpapan Timur ataupun di Balikpapan Utara.
"Penyediaan terminal itu juga merupakan salah satu program prioritas Dishub Balikpapan yang juga tengah mengembangkan sejumlah jalan baru. Hal ini sekaligus menjawab tentang adanya perkembangan pemukiman yang bergeser di wilayah pinggiran kota," ujarnya.
Lanjut Edo, jalan baru yang telah dibangun Pemkot Balikpapan, antara lain Jalan Transad kilometer 8 yang terhubung dengan Jalan Mukmin Faisyal hingga Jalan Mulawarman.
Kemudian jalan depan Pondok Pesantren Hidayatullah Gunung Tembak terhubung dengan Jalan Soekarno-Hatta Kilometer 23.
Kemudian jalan depan Pondok Pesantren Hidayatullah Gunung Tembak terhubung dengan Jalan Soekarno-Hatta Kilometer 23.
“Tentu daerah ini nanti semakin berkembang dan membutuhkan transportasi. Apalagi lokasinya berbatasan dengan kota/kabupaten lain. Artinya menjadi pintu gerbang Kota Balikpapan sehingga perlu transportasi interkoneksi," katanya.
Edo mengungkapkan bahwa pihaknya harus melakukan kajian bagaimana tingkat kebutuhan dan jenis transportasi mana yang cocok. Salah satu upaya yang telah berjalan saat ini tersedia angkutan massal dalam kota.
"Contohnya bantuan dari Kementerian Perhubungan yakni Balikpapan City Trans (BCT), sedangkan saat ini baru bisa melayani tiga koridor untuk masyarakat," ujarnya.
Dia berharap kedepannya ada tujuh koridor yang bisa terisi dengan angkutan umum massal lainnya.
"Jadi nantinya bus dan angkutan lainnya juga saling terkoneksi," ujar Edo