Samarinda (ANTARA) - Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) melakukan kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan, Kalimantan Utara, membangun perkebunan rendah karbon dengan mengutamakan keseimbangan lingkungan untuk mewujudkan perkebunan yang berkelanjutan.
Kerja sama ini diawali dengan pelatihan bagi 60 tenaga pelatih penyuluh pertanian selama lima hari pada 26-30 Agustus 2024 dengan materi antara lain tentang standar sertifikasi berkelanjutan seperti ISPO dan RSPO.
"Pelatihan ini merupakan upaya menutupi jenjang kapasitas untuk pekebun kecil, karena berdasarkan penelitian, di Bulungan ada kesenjangan produksi pada pekebun kecil yang mencapai 61 persen tahun ini," kata Manajer Program Perkebunan Kelapa Sawit YKAN Yohanes Ryan di Samarinda, Rabu.
Produktivitas yang rendah ini disebabkan oleh faktor agronomi dan non-agronomi seperti bibit berkualitas rendah, kesuburan tanah rendah, kekeringan, penyakit hama, dan praktik agronomi yang buruk. Pembukaan kebun, pemeliharaan lahan, pemanenan, dan transportasi juga berkontribusi pada produktivitas dan pengembalian investasi yang rendah bagi pekebun kecil.
Ada pula beberapa kendala dari aspek kepemilikan lahan, kompetensi teknis, modal, dan kewirausahaan, sehingga sejumlah isu ini disampaikan ke penyuluh agar mereka bisa membantu para pekebun kecil agar ke depan mandiri.
Pada pelatihan ini, selain kemampuan tentang hal-hal teknis, penyuluh pertanian juga mendapat peningkatan kompetensi, kapabilitas, dan profesionalitas, dalam membimbing maupun menyelenggarakan penyuluhan ke pekebun.
"Sementara untuk isu-isu perdagangan global, penyuluh juga dibekali pemahaman tentang pentingnya perlindungan lingkungan seperti Nilai Konservasi Tinggi (NKT), strategi perlindungan gambut dan hutan," katanya.
Sementara Manajer Program Terestrial YKAN Gunawan Wibisono menambahkan makin banyak penyuluh yang membantu pekebun, maka membantu pemerintah daerah dalam mencapai salah satu visi Kabupaten Bulungan, yaitu menjadi daerah yang berdaulat pangan, maju dan sejahtera.
Ini berarti Kabupaten Bulungan akan secara mandiri mampu memproduksi pangan yang berkualitas dan produktif, bahkan secara berkelanjutan, ramah lingkungan, dan para pekebunnya menghormati keanekaragaman pangan berbasis budaya lokal.
"YKAN mendukung Pemkab Bulungan dalam mengimplementasikan mimpi ini. Kami juga memiliki mimpi, setidaknya ada pekebun kecil dari Bulungan yang memiliki standar sertifikasi berkelanjutan dalam beberapa tahun mendatang," ujar Gunawan.