Samarinda (ANTARA) - Lagu nusantara dari berbagai daerah di Indonesia menjadi penyambut kehadiran para peserta festival budaya East Borneo Internasional Folklore Festival (EBIFF) 2024 di Samarinda, Kalimantan Timur.
"Apakah kamu siap menari, nyanyikan sebuah lagu. Ini saatnya bersenang-senang dan saya ingin kita semua bahagia," kata Sekda Provinsi Kaltim Sri Wahyuni pada acara resepsi partisipan EBIFF di Rumah Jabatan Sekda Kaltim, Senin.
Beragam kuliner berupa makanan dan jajanan khas Benua Etam juga ikut disuguhkan bagi tamu-tamu kesenian dari berbagai negara dan provinsi di Indonesia.
Sri Wahyuni mengatakan saat ini merupakan resepsi partisipan EBIFF bersama Pemerintah Provinsi Kaltim dan Council of Organization of Folklore and Folk Art (CIOFF ) Indonesia yang diikuti delegasi seni dari Amerika Serikat, Jepang, Polandia, Korea Selatan, Bulgaria dan Mesir.
Tidak ketinggalan pula partisipan nasional dari Bangka Belitung, DKI Jakarta, Kolaka (Sulawesi Tenggara), Kulon Progo (Yogyakarta), Malinau (Kalimantan Utara), Palu (Sulawesi Tengah) dan Pinrang (Sulawesi Selatan).
Resepsi semakin meriah ketika lagu-lagu mancanegara bersenandung dan partisipan EBIFF ikut menari.
Sekda Sri menyampaikan terima kasih dan apresiasi, karena selain tampil menyuguhkan seni budayanya, partisipan EBIFF dari enam negara juga ikut memeriahkan Kaltim Expo 2024, ikut berlomba dan memainkan olahraga tradisional, serta mengunjungi objek wisata sejarah dan seni budaya di Samarinda dan Tenggarong Kutai Kartanegara.
"Saya janji tahun depan, acara ini akan kembali hadir," katanya.
Pada kesempatan itu, secara bergantian partisipan EBIFF dari enam negara dan partisipan nasional menyampaikan harapan dan tanggapannya terkait ajang seni budaya yang pertama digelar Pemerintah Provinsi Kaltim ini.
Semua partisipan mengatakan rasa senang dan bahagia bisa hadir dan tampil di ajang EBIFF selama lima hari (26-30 Juli) di Kota Tepian Samarinda.
"Samarinda adalah kota yang indah dan Kalimantan Timur memiliki budaya yang unik dan menarik. Dan ini akan selalu diingat," Presiden CIOFF Korea Selatan, seraya berjanji ingin kembali ke Samarinda.
Demikian halnya beberapa daerah peserta EBIFF nasional yang merasa ajang ini menjadi pengalaman pertama dan menambah wawasan dalam mengembangkan seni, juga termotivasi untuk bisa juga menyelenggarakan ajang serupa di daerahnya.
"Kami bermimpi menjadi tuan rumah seperti Kalimantan Timur," ungkap perwakilan dari Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Pada akhir acara, didampingi Presiden CIOFF Indonesia Said Rachmat dan Kepala Dinas Pariwisata Ririn Sari Dewi, Sekda Sri memberikan cinderamata kepada partisipan EBIFF.