Balikpapan (ANTARA) - PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB) sebagai pengelola Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan dan Lawe-Lawe mendapat penghargaan di ajang “The Asset Triple A Sustainable Infrastructure Awards 2024” sebagai
“Hal tersebut berdasarkan penilaian pada pengelolaan Proyek Strategis Nasional (PSN) Refinery Development Master Plan (RDMP),” kata Sekretaris Perusahaan PT KPB Asep Sulaiman, Kamis.
Satu indikasi dari pengelolaan yang terpercaya itu yang dinilai The Asset adalah keberhasilan KPB mendapatkan pendanaan hingga 3,1 miliar dolar AS dari sejumlah lembaga-lembaga penyedia kredit ekspor seperti Kexim, K-Sure, SACE, dan 22 lembaga perbankan komersial.
“Saya ucapkan terimakasih atas koordinasi yang lancar dengan pihak internal maupun eksternal, Pengakuan ini menjadi bukti nyata atas komitmen dan kesungguhan Pertamina mengerjakan proyek-proyek energi yang berkelanjutan,” kata Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero), Emma Sri Martini saat menerima langsung penghargaan tersebut.
Diketahui, The Asset adalah pengakuan yang paling bergengsi dalam dunia perbankan, keuangan, dan pasar modal. Melalui penghargaan Sustainable Infrastructure Awards 2024 tersebut, The Asset memberikan penghormatan bagi lembaga-lembaga di Asia terhadap kontribusi mereka, mengingat saat ini Asia menghadapi kebutuhan besar akan infrastruktur, yang membutuhkan kerjasama antara sektor publik dan swasta.
Infrastruktur sendiri adalah hal yang sangat penting dalam pembangunan ekonomi namun pengadaannya biasanya menghadapi berbagai kendala, terutama dalam hal pendanaannya.
Ada pun Proyek RDMP adalah proyek peningkatan kapasitas pengolahan Kilang Balikpapan dari minyak mentah sejumlah 260.000 barel per hari menjadi 360.000 barel per hari. Kilang ini juga akan mendukung pengurangan emisi gas buang kendaraan bermotor dengan peningkatan kualitas produk bahan bakar minyak yang lebih ramah lingkungan dengan standar EURO V.
Asep menegaskan, Pertamina melalui PT KPB sebagai lokomotif di bidang transisi energi berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission (NZE) 2060.
Proyek RDMP Balikpapan dan Lawe-Lawe juga membawa dampak ganda bagi pertumbuhan ekonomi daerah, dengan melibatkan perusahaan daerah, menyerap tenaga kerja lokal, serta TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) yang ditargetkan mencapai 30-35 persen. Saat proyek tersebut selesai, diproyeksikan dapat meningkatkan kapasitas pengolahan, menghasilkan produk yang ramah lingkungan dan dapat meningkatkan kompleksitas kilang untuk meningkatkan efisiensi operasional dan memperluas jangkauan produk.