Paser (ANTARA) - PT Kideco Jaya Agung, anak perusahaan PT. Indika Energy Tbk, mengucurkan anggaran sebesar Rp3,9 miliar guna penanganan gangguan pertumbuhan akibat kekurangan gizi (stunting) kepada Pemerintah Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.
Anggaran itu dikucurkan melalui Program Cegah dan Tangani Stunting (Canting) yang ditujukan untuk kegiatan di tingkat Puskesmas se-Kabupaten Paser.
Selain anggaran untuk Program Canting, Kideco juga mengalokasikan Rp200 juta kepada Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) melalui Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Paser.
Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat itu diluncurkan di Puskesmas Kecamatan Batu Sopang, pada Rabu (12/6) yang dihadiri Komisaris Utama PT Kideco Jaya Agung Azis Armand, Komisaris Kideco Letnan Jenderal TNI (Purn) Dodik Wijanarko, Presiden Direktur Kideco M. Kurnia Ariawan, dan Direktur Operasional Edra Emilza.
Komisaris Utama PT. Kideco Jaya Agung Azis Armand mengatakan angka stunting di Paser masih 22 persen. Sementara, pemerintah pusat menargetkan angka stunting nasional pada 14 persen.
“Target itu menjadi indikator penting program Canting kolaborasi Kideco dan Indika Foundation. Kami berharap kasus stunting di Paser bisa berkurang, sehingga perkembangan anak-anak di Paser bisa lebih baik lagi, dan dapat mencetak individu yang berkualitas," kata Azis.
Baca juga: Kodim Penajam Paser Utara ajak kaum ibu periksakan bayi cegah stunting
Presiden Direktur Kideco M. Kurnia Ariawan menyampaikan langkah pertama pencegahan stunting adalah masyarakat harus peka terhadap penyebabnya.
Nutrisi sejak ibu hamil hingga anak lahir, kemudian infrastruktur di Puskesmas, menurutnya, juga harus diperhatikan.
Kurnia Ariawan mengatakan Kideco tidak bisa menangani sendiri persoalan stunting dan perlu peran komunitas masyarakat.
"Kideco tidak akan berhenti melaksanakan program itu sampai tujuan nasional tercapai," kata Kurnia.
Sementara, Kepala DP2KBP3A Paser Amir Faisol memaparkan data stunting di Kabupaten Paser pada 2022 sebesar 24,9 persen. Kemudian pada 2023, angka itu turun menjadi 22,9 persen. Pada 2024 target angka stunting dapat turun hingga mencapai 11,8 persen pada 2025.
"Kami menyampaikan terima kasih kepada Kideco karena telah berkontribusi terhadap pencegahan dan penanggulangan stunting di Paser," kata Amir.
Amir juga menyerahkan penghargaan dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kaltim kepada Kideco yang telah menjadi Bapak Asuh penanganan stunting di Paser.
Baca juga: Kideco raih penghargaan terbaik Indonesia CSR Awards dan Indonesia SDGs Awards 2023