Sangatta (ANTARA Kaltim) - Polres Kutai Timur, Kalimantan Timur, membentuk 17 pos untuk kegiatan pengamanan menghindari adanya gangguan arus mudik lebaran.
Menurut Kapolres Kutai Timur, AKBP Edgar Diponegoro, Kamis, 17 pos pengamanan itu masing-masing 11 pos di jalur Sangatta-Bontang dan 6 pos untuk jalur Sangatta-Bengalon.
"Seluruh 17 pos dibuka 24 jam dengan personil siaga untuk memberikan pelayanan ramah dan terbaik kepada masyarakat" kata Kapolres, saat menggelar konfrensi pers, di ruang OPS, Kamis.
Kapolres AKBP Edgar Diponegoro didampingi Kasat Lantas AKP Afrian dan Kabag Ops Kompol Ade Permana, mengatakan, dalam menghadapi arus mudik dan arus balik lebaran 1435 Hijriyah telah ditetapkan pengamanan "zero acident".
Pengamanan "zero acident" ini, kata Kapolres, adalah tidak adanya gangguan nyata seperti terjadinya kecelakaan, dan terjadinya kriminal selama pengamanan lebaran.
Untuk mencapai "zero acident" pengamanan lebaran, telah dibentuk satuan pengamanan yang berkekuatan sebanyak 220 orang personil, terdiri dari polisi, TNI, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas Perhubungan, Saka Pramuka dan PMI dan Dinas Kesehatan.
Pada kesempatan itu, Kapolres AKBP Edgar Diponegoro menghimbau masyarakat terutama pengguna kendaraan roda dua dan roda empat supaya berhati-hati dalam perjalanan, terutama saat akan melintasi daerah rawan yang ada di 11 titik.
"Terdapat 11 jalan rawan kecelakaan yang akan dilintasi terutama jalan longsor pada malam hari, karena tidak ada penerangan," ujarnya.
Beberapa jalan rawan terjadi kecelakaan, seperti jalan poros Sangatta-Bengalon km 12, km 32, 34, Batota, km 27 dan km 28. Sedangkan untuk arah Samarinda, ialah poros Sangatta-bontang km 18, km22, km15 dan km 14.
"Yang paling penting berhati-hati dan jangan lupa menggunakan alat keselamatan dan surat-surat kendaraan," katanya.(*)