Balikpapan (ANTARA) - Masyarakat adat Dayak berharap presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subiyanto dan Gibran Rakabuming Rakabuming Raka, memberikan perhatian lebih terhadap kesenian lokal di daerah asal Ibu Kota Nusantara (IKN).
Pemuda dan penggiat kesenian Dayak Novi Yanti sebagai perwakilan penggiat adat Dayak, di Balikpapan pada akhir pekan ini, menampilkan kesenian-kesenian lokal Kalimantan sekaligus sebagai doa yaitu kesenian gawi syukur taka menyusul Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden terpilih dalam Pemilu 2024.
"Pertunjukan seni yang kami tampilkan dalam doa bersama dan syukuran karena Kalimantan identik dengan adat budaya," katanya, Senin (29/4).
Sejumlah kesenian yang ditampilkan, antara lain tarian adat Hudoq dan beragam kesenian tari lain asal Kalimantan yang. Tarian itu ditampilkan kepada budayawan, tokoh adat Dayak Kenyah, tokoh adat Dayak Paser, tokoh adat Bahau, tokoh seni Kota Balikpapan, dan pelaku seni lain.
Penari Hudoq yang menggambarkan pengusiran roh jahat turut mendampingi pembacaan doa secara adat, yaitu talangsio.
Baca juga: Dewan adat Dayak Paser dukung pembangunan di IKN
"Kesenian di Kalimantan bukan hanya pada tari tradisional, namun memiliki ragam lain budaya," tutur Novi merujuk pada alat musik khas Dayak, sape, yang dimainkan Angka Irwansyah saat membuka acara.
Angkasa Irwansyah merupakan satu dari 10 ansambel sape yang terlibat dalam upacara Hari Ulang Tahun (HUT) RI 2023 di Istana Negara, Jakarta. Pria asal Balikpapan itu memainkan sejumlah lagu nasional, seperti tanah air dengan sape.
“Kami berharap hal serupa juga terulang, dan bahkan bisa lebih baik lagi di bawah kepemimpinan Prabowo – Gibran," kata Novi.
Novi dengan pemindahan pemerintahan ke Ibu Kota Nusantara (IKN) membawa dampak positif kepada para pelaku seni adat Dayak di ibu kota.
"Keterlibatan para pegiat seni adat menjadi bentuk perhatian negara terhadap warga dayak. Tujuannya, sumber daya manusia dan kearifan lokalnya tidak punah seiring perkembangan zaman," demikian Novi.
Baca juga: Perempuan Dayak minta pembangunan IKN selaras budaya lokal