Balikpapan (ANTARA) -
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan mendeteksi sebanyak 12 titik panas tersebar di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), sehingga pihak terkait diimbau melakukan mitigasi maupun penanganan.
"Sebanyak 12 titik panas tersebut terpantau sepanjang Minggu (10/3) kemarin, mulai pukul 01.00 hingga 24.00 WITA," kata Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan BMKG Balikpapan Diyan Novrida di Balikpapan, Senin.
Jumlah titik panas ini mengalami peningkatan ketimbang Sabtu (9/3) yang terpantau hanya satu titik dan berada di Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara, dengan tingkat kepercayaan menengah.
Ia mengatakan, sebaran 12 titik panas itu telah disampaikan ke pihak terkait, seperti Manggala Agni, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Penyelamatan dan Pemadaman Kebakaran, baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, agar dapat dilakukan tindakan lebih lanjut.
Titik panas ditengarai belum tentu kebakaran hutan atau lahan (karhutla), namun bisa karena keadaan panas tinggi di satu kawasan yang bisa dengan mudah terjadi karhutla, sehingga baik titik panas maupun titik api diharapkan pihak terkait langsung melakukan mitigasi.
Mengingat jumlah titik panas mengalami peningkatan, maka ia mengimbau semua pihak selalu waspada dan mencegah karhutla, seperti tidak melakukan pembakaran di hutan maupun lahan, agar tidak terjadi penambahan maupun perluasan titik panas.
Kewaspadaan perlu dilakukan karena sejumlah kawasan masih mengalami cuaca panas dalam beberapa hari berturut-turut, sehingga dapat menyebabkan ranting dan daun mengering yang rawan karhutla saat terkena api maupun bara.
Ia menyebutkan sebanyak 12 titik panas yang terpantau ini semuanya berada di Kabupaten Kutai Timur dan tersebar di tiga kecamatan.
"Sebanyak 12 titik panas ini semuanya memiliki tingkat kepercayaan menengah. Sebarannya adalah di Kecamatan Sangatta Utara satu titik, Bengalon sembilan titik, dan Kecamatan Rantau Pulung dua titik," katanya.