Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik mengarahkan dinas-dinas terkait untuk berkolaborasi dalam mengembangkan sektor perkebunan dan pariwisata di provinsi tersebut.
"Kaltim itu hebat, sesungguhnya bisa berdaulat, tapi kita harus memulai dari kita dulu, memulai dari kolaborasi di sini," kata Akmal Malik saat mengunjungi Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Produsen Benih Tanaman Perkebunan (PBTP) Dinas Perkebunan Provinsi Kaltim di Loa Janan, Kutai Kartanegara, Sabtu.
Ia menilai, potensi perkebunan di Kaltim sangat bagus, namun perlu ditingkatkan produksi dan pemasarannya. Dinas perkebunan harus bersinergi dengan dinas pariwisata untuk mengenalkan hasil alam dan olahan kreatifnya ke para wisatawan.
"Kami menginginkan di hotel-hotel Kaltim, ada produk-produk perkebunan kita, sehingga ini menjadi wadah yang tepat mempromosikan olahan hasil perkebunan yang bisa dinikmati," ucapnya.
Akmal Malik juga mengapresiasi kinerja UPTD Produsen Benih Tanaman Perkebunan Dinas Perkebunan Kaltim yang telah menghasilkan berbagai produk unggulan, seperti gula aren, jahe, lada putih, dan merica.
"UPTD ini hebat, memiliki beberapa produk yang sudah menghasilkan. Ini menunjukkan bahwa kita bisa bekerja secara tepat dan profesional," puji Akmal Malik.
Selain itu, Akmal Malik juga mengingatkan para petani untuk melakukan diversifikasi tanaman, tidak hanya mengandalkan padi saja.
"Usahakan di lahan-lahan kita ada cabe, sayuran, tomat, bawang, atau apa saja yang bisa dibantu oleh pemerintah provinsi. Nanti petugas penyuluh lapangan (PPL) kita akan membantu," tuturnya.
Akmal Malik ingin, dengan kolaborasi antara dinas perkebunan dan pariwisata, serta diversifikasi tanaman, Kaltim bisa menjadi provinsi yang mandiri dan sejahtera.
"Semangat terus untuk penggiat perkebunan Kaltim, semoga tetap sehat dan sukses," tuturnya.
Sebelumnya, Dinas Perkebunan Provinsi Kaltim mengembangkan luas lahan perkebunan 1.681 hektare (ha) sepanjang 2023 mencakup tanaman lada, karet, kakao, aren, pala, hingga kelapa sawit.
"Pengembangan perkebunan rakyat itu merupakan gabungan penanganan seperti perluasan, peremajaan, maupun intensifikasi," ujar Kepala Disbun Kaltim Ahmad Muzakir di Samarinda, beberapa waktu lalu.
Penambahan luas lahan perkebunan itu, sebanyak 745 ha merupakan lahan perkebunan rakyat. Sedangkan total luas tanaman perkebunan di Kaltim menjadi 1,5 juta ha hingga 2023.
Perluasan lahan perkebunan rakyat 745 ha itu mencakup komoditas kelapa sawit, kakao, aren, dan pala.