Balikpapan (ANTARA) - Pembangunan Sekolah SD dan SMP Negeri Terpadu di Kawasan Balikpapan Regency, Kecamatan Balikpapan Selatan hingga hari ini masih belum rampung, padahal pekerjaan itu memiliki masa tenggat waktu hingga akhir Desember 2023 lalu.
"Kami kecewa tapi kami menyadari cuaca belakangan ini kurang bersahabat dan ketersediaan material khususnya redy mix di Kota Balikpapan juga sulit sehingga pekerjaan ini sedikit mengalami kendala," kata anggota Komisi IV DPRD Balikpapan Parlindungan seusai sidak, Selasa (9/1).
Parlindungan menambahkan belum lagi dari perusahaan ready mix itu juga turut serta dalam pembangunan Ibu kota Negara (IKN) baik itu di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) maupun untuk di kawasan penunjang-nya.
Lanjutnya, meski demikian Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim memberikan kesempatan untuk PT Sarjis Agung Indrajaya selaku kontraktor pelaksana untuk menyelesaikan pembangunan.
"Dari Disdikbud memberikan perpanjangan waktu selama 50 hari, maka kami terus kawal pembangunan ini hingga rampung," tuturnya.
Parlindungan berharap di akhir Januari 2024, pembangunan itu bisa mencapai 96 atau 98 persen. "Kami akan lihat perkembangannya di pertengahan Januari nanti," imbuhnya.
Bila prosesnya belum signifikan katanya maka DPRD Balikpapan akan memanggil kontraktornya untuk Rapat Dengar Pendapat memastikan komitmen penyelesaian kontrak.
Sementara itu Kepada Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kota Balikpapan Irfan Taufiq mengucapkan terimakasih atas perhatian dan pengawasan dari DPRD Balikpapan.
“Ini merupakan ruang bagi saya untuk membantu pemerintah dalam proses penyelesaian pengerjaan sekolah ini, terima kasih atas kerja keras fungsi pengawasan DPRD,” kata Irfan.
Dia meyakini proses pembangunan sekolah itu segera rampung dan bisa dimanfaatkan untuk Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ini, sebab proses pun kini telah mencapai 92 persen.
"Artinya tinggal 8 persen, mudah-mudahan 30 Januari 2024, sesuai dengan kontrak perpanjangan, bisa diselesaikan kontraktor,” harapnya.
Pada PPDB 2024, sekolah terpadu tersebut jelas Irfan akan menerima kurang lebih lima hingga enam kelas, dalam satu kelasnya akan menerima sebanyak 20 sampai 30 peserta didik. Maka, pihaknya juga tengah mempersiapkan perangkatnya melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan tahun lalu.
"Setelah selesai nanti diisi mebel, kemudian kami melakukan rotasi dan mutasi Sumber Daya Manusia (SDM), sehingga tahun ajaran baru 2024 sudah bisa menerima siswa-siswi baru untuk wilayah Balikpapan Selatan,” kata Irfan.