Samarinda (ANTARA) - Perusahaan perkebunan PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) menguatkan pemenuhan pedoman tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang ditetapkan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur demi menciptakan lingkungan kerja aman dan sehat.
“Momentum Bulan K3 Nasional menjadi kesempatan kepada seluruh pihak untuk meningkatkan kesadaran dan komitmen penerapan standard K3. Panitia K3 di berbagai perusahaan perkebunan diharapkan terus aktif mengampanyekan substansi K3 kepada para pekerja. Selain itu, aspek lingkungan kerja yang berkaitan dengan faktor fisika, kimia, dan biologi harus diaudit secara berkala guna mengidentifikasi serta memitigasi potensi risiko yang dapat membahayakan tenaga kerja,” ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Timur Rozani Erawadi dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Samarinda, Jumat.
Dinas Ketenagakerjaan Kaltim juga menekankan pemeriksaan alat produksi secara rutin guna memastikan kelayakan dan keamanan operasional. Pemeriksaan kesehatan secara berkala bagi seluruh tenaga kerja perkebunan juga termasuk dalam standard K3 yang bertujuan menjaga operasionalisasi perusahaan.
“Harapan kami, seluruh pekerja terus mendapatkan sosialisasi dan tetap mematuhi aturan K3. Panitia K3 juga harus aktif dalam mengampanyekan aspek keselamatan dan kesehatan kerja,” kata Rozani yang menyebut peningkatan pedoman K3 guna mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja di sektor perkebunan, selain meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja.
Astra Agro Lestari, yang meliputi semua anak perusahaannya, menerapkan standard pedoman K3 secara ketat. Tujuannya, penciptaan lingkungan kerja produktif berbekal keamanan dan kesehatan.
Memperingati bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional tahun 2025,
Sejumlah anak usaha Astra Agro Lestari yang turut memperingati bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada 2025 antara lain PT Waru Kaltim Plantation (WKP), PT Sukses Tani Nusasubur (STN), PT Borneo Indah Marjaya (BIM), PT Palma Plantasindo (PPS), PT Sumber Kharisma Persada (SKP), PT Cipta Narada Lestari (CNL), PT Subur Abadi Plantations (SAP), dan PT Karyanusa Ekadaya (KED).
Mengusung tema “People first: Peningkatan Kapasitas SDM dan Leadership Safety untuk Mewujudkan Budaya dan Iklim Keselamatan Proaktif”, anak usaha Astra Agro Lestari area Kalimantan Timur serentak mengadakan safety campaign dengan berbagai metode kreatif dan inovatif di berbagai anak usahanya.
“Perusahaan menempatkan keselamatan pekerja sebagai prioritas utama dengan mengoptimalkan peran kepemimpinan di setiap unit. Melalui pendekatan based behavior safety leadership, perusahaan membangun personel yang mampu menciptakan iklim keselamatan guna memperkuat budaya keselamatan di seluruh lingkungan kerja,” kata Community Development Area Manager (CDAM) PT Astra Agro Lestari Tbk. wilayah Kalimantan Timur Hermanto Rudi.
Hermanto menegaskan penerapan budaya K3 secara konsisten akan mencegah risiko di perusahaan seperti kecelakaan kerja, selain peningkatan produktivitas, kualitas hidup, serta daya saing di tingkat global. Komitmen untuk terus meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap K3 menjadi langkah nyata wujud lingkungan kerja yang aman, sehat, dan berkelanjutan.
“Pendampingan dalam kampanye keselamatan juga dilakukan melalui kolaborasi kegiatan keselamatan di luar lingkungan kerja, termasuk di kawasan perumahan pekerja,” katanya.
Menurut Rudi, keselamatan dalam bekerja dimulai dari rumah, di mana kepedulian anggota keluarga dan lingkungan sekitar berperan penting dalam menciptakan budaya selamat. Oleh karena itu, perusahaan mengajak karyawan beserta keluarganya untuk berpartisipasi dalam kampanye keselamatan melalui paguyuban pekerja.
Dalam rangka mendukung bulan K3, Astra Agro juga melakukan kegiatan rutin seperti safety talk sebelum memulai aktivitas, memasang poster dan spanduk keselamatan, mengadakan pelatihan-pelatihan dan sertifikasi kepada karyawan untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi di masing-masing bidangnya.
Selain keselamatan, Perusahaan juga menyediakan fasilitas kesehatan bagi karyawan yang membutuhkan penanganan medis. Informasi mengenai layanan ini telah disampaikan melalui sesi induksi keselamatan kerja.
Dalam pelaksanaannya, seluruh karyawan beserta keluarga inti mendapatkan jaminan kesehatan melalui BPJS Kesehatan, dengan akses pelayanan di Poliklinik Kebun (Polibun) yang beroperasi 24 jam. Sebagai bagian dari komitmen terhadap kesejahteraan pekerja, perusahaan juga memfasilitasi medical check-up setiap dua tahun, program vaksinasi, pemberian multivitamin, serta edukasi kesehatan guna meningkatkan kesadaran dan kualitas hidup karyawan. (Adv)