Sangatta (ANTARA) - Dua anak perusahaan Asrta Agro Lestari (AAL), PT Borneo Indah Marjaya (BIM) dan PT Palma Plantasindo (PPS), ajak masyarakat Kecamatan Paser Belengkong, Kabupaten Paser mengelola sampah menjadi produk bernilai lewat Bank Sampah Unit (BSU).
“Bank sampah bermula dari sampah di sekitar kompleks perumahan yang belum dikelola secara optimal. Kami juga mengelola sampah dari warga sekitar dan tidak hanya untuk karyawan komplek perusahaan," kata Direktur BSU PT BIM-PPS Evi Susilawati dalam rilis yang diterima di Sangatta, Jumat.
Evi mengatakan BSU yang dibentuk sejak 2020 menjadi pusat pengelolaan sampah bagi lebih dari 600 karyawan yang tinggal di 13 blok rumah dinas di area perkebunan.
"Pengelolaan sampah melalui bank sampah merupakan upaya kami menjaga kelestarian lingkungan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar perusahaan," katanya.
Pengelolaan sampah, lanjut Evi, menjadi berkah buat para petugas karena sampah yang diolah menjadi sejumlah produk seperti lilin, vas bunga, dan lainnya bernilai ekonomi.
Administratur (ADM) PT BIM-PPS Pulung Iman Santoso menyampaikan pengelolaan bank sampah sesuai Astra Agro Sustainability Aspirations, salah satunya adalah masyarakat di sekitar perusahaan tidak lagi melakukan pembuangan serta pembakaran sampah.
Astra Agro, menurut Pulung, menetapkan target pada 2030 yaitu mengkolaborasikan portfolio, people, dan public contribution, serta Good Corporate Governance (GCG) sebagai peluang baru perusahaan.
“Kami senantiasa menjaga komitmen untuk selalu berpartisipasi meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Pulung tentang motto perusahaan yaitu Prosper with the Nation (sejahtera bersama bangsa) lewat keterlibatan perusahaan untuk menciptakan lingkungan dan masyarakat yang sejahtera.
Grup Astra Agro ajak kelola sampah jadi produk bernilai
Jumat, 23 Agustus 2024 19:04 WIB