Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pelatih Putra Samarinda Mundari Karya mengaku siap bila manajemen Pusam mengevaluasi kiprahnya selama menangani tim, termasuk dipecat dari tugas dan jabatan pelatih.
"Saya bertangung jawab dengan hasil ini. Bagaimanapun juga saya malu dengan kekalahan di kandang pada laga derby ini, palagi dalam setengah musim tim berada di peringkat ketiga di bawah," papar Mundari di Samarinda, Kamis.
Menurut Mundari memang banyak faktor yang menjadi penyebab keterpurukan tim, namun itu bukan dijadikan dalihnya untuk lepas dari tanggung jawab sebagai pelatih kepala.
"Apapun yang diputuskan manajemen saya siap, dan memang faktanya saya belum bisa mengangkat tim ini menuju prestasi terbaik," tutur Mundari.
Mengevaluasi kekalahan dari Persiba Balikpapan 2-1, menurut Mundari persoalan utamanya adalah faktor lapangan di Stadion Utama Kaltim yang kurang mendukung.
Kondisi buruknya lapangan membuat situasi para pemainn tertekan, dan hingga memunculkan kondisi emosional para pemain.
"Kejadian pertama pada saat kartu merah diberikan kepada Erick Setiawan, dan kemudian hadiah penalti menit akhir," jelas Mundari.
Mundari tidak mau menyalahkan para pemainnya, karena menurutnya para pemain telah berjuang dengan optimal, meskipun belum membuahkan hasil yang manis.
"Sejumlah pemain kita berusia muda, rata-rata mereka masih labil dan belum bisa mengontrol emosi," imbuh Mundari.
Di sisi lain, salah satu pemain mudanya yakni Bayu Gatra mempunyai tugas dan peran yang berat di dalam tim, yang seharusnya itu bisa diperankan oleh para pemain senior. (*)