Samarinda (ANTARA Kaltim) - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kalimantan Timur memilih jalur aman tengah menyikapi konflik internal partai berlambang ka`bah, kemungkinan akan absen pada Rapimnas yang akan digelar para pertinggi pimpinan pusat.
Ketua DPW PPP Kalimantan Timur Rusman Ya`qub di Samarinda, Senin, mengatakan bahwa pihaknya kemungkinan bakal absen dalam Rapimnas, dengan alasan masih terkosentrasi di penghitungan suara pemilu di daerah.
"Kami telah menyampaikan ke panitia Rapimnas bahwa kami tidak hadir, berikut dengan alasan yang memang dengan kewajiban kami di daerah belum tuntas," kata Rusman.
Menurut dia, sejak awal DPW PPP Kaltim punya sikap bahwa tidak akan hadir pada Rapimnas, meskipun disadari bahwa peretmuan itu menyikapi keresahan pengurus partai dengan perkembangan situasi yang terjadi.
Rusman berharap sesegera mungkin, persoalan partai tersebut ada solusi, sehingga geliat partai menatap Pilpres mendatang bisa lebih solid.
Meski bakal tidak hadir dalam Rapimnas, namun Rusman dengan tegas membantah jika dirinya mendukung langkah Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP Surydharma Ali.
"Kami tidak juga mendukung ke Ketua Umum (Suryadharma Ali), kami sangat memahami apa yang menjadi keresahan kawan-kawan di Rapimnas kemarin," kata dia.
Rusman berharap, para petinggi partai bisa mencari jalan keluar dan mampu menghadapi masalah yang membelut di tubuh partai sekarang. Dia mengusulkan para petinggi partai sedianya bisa duduk satu meja untuk menyelesaikan akar masalahnya.
Konflik PPP, bermula saat Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali menghadiri kampanye akbar Partai Gerindra. Padahal kala itu musim kampanye dimana partai sangat mengharapkan Ketua Umum bisa membesarkan suara partai.
Berdasarkan hasil Rapimnas, Rusman menyebut ada salah satu item yang menganjurkan di gelarya Rapimnas III. Namun sebelum melangkah lebih jauh, sedianya ada pertemuan-pertemuan antar pengurus yang difasilitasi petinggi partai sebelum masuk ke Rapimnas.
"Ada majelis Syura atau majelis syariah yang sebenarnya bisa memfasilitasi. Setidaknya ada pertemuan sebelum Rapimnas yang bisa mempersatukan semua," kata Rusman.(*)