Samarinda (ANTARA) - Tim SAR Gabungan Kota Samarinda, Kalimantan Timur, dalam pencarian hari ketiga, Minggu, berhasil menemukan dan mengevakuasi anak buah kapal (ABK) tongkang dalam keadaan meninggal, setelah jatuh ke Sungai Mahakam.
"Dalam pencarian hari ketiga ini Tim SAR Gabungan berhasil menemukan korban atas nama Ramadhani Tri (20) dalam keadaan meninggal dunia," kata Kepala Basarnas Provinsi Kaltim Melkianus Kotta dalam keterangan tertulis di Samarinda, Minggu.
Korban ditemukan pada posisi 0°34'59.9"S 117°21'38.0"E dengan jarak 22,87 kilometer dari lokasi terpeleset dan jatuh dari kapal tongkang di sekitar Jembatan Mahkota II Samarinda, selanjutnya korban dievakuasi ke Rumah Sakit AW Syahrani Samarinda.
Baca juga: Tim SAR Kaltim temukan dua ABK yang hilang di Selat Makassar
Sebelum kejadian, pria yang tercatat berdomisili di Desa Sidomulyo, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, ini sedang membersihkan bagian kapal tongkang, namun karena lantai tongkang diduga licin sehingga korban terpeleset dan jatuh ke sungai.
Ia menjelaskan, pada Jumat (15/9) pukul 11.50 Wita, Ramadhani terpeleset ketika membersihkan Kapal Tongkang Sumber Kapuas 211, kemudian korban jatuh ke sungai dan terbawa arus, sedangkan saksi yang melihat kejadian tidak sempat menolong.
Waktu kejadian, lanjut Melki, rekan kerja korban bernama Riki yang sempat melihat korban jatuh, seketika berusaha menolong, namun upayanya tidak berhasil karena korban langsung terseret derasnya arus Sungai Mahakam dan tenggelam.
"Jatuhnya korban ke sungai kemudian dilaporkan rekan kerja korban ke aparat terkait, kemudian diteruskan ke Unit Siaga SAR Samarinda. Saat itu juga Tim SAR langsung bergerak melakukan pencarian, sampai kemudian hari ini baru ditemukan," katanya.
Tim SAR Gabungan yang terlibat dalam pencarian, yakni Unit Siaga SAR Samarinda, Satpolairud Polda Kaltim, SAR Brimob Yon B, Satpolairud Samarinda, KSOP Samarinda, Distrik Navigasi Samarinda, BPBD, Samarinda, Disdamkarmat, Kepanduan Pelindo IV, Tagana Samarinda.
"Peralatan yang digunakan antara lain truck personel, rescue D-Max, perahu karet milik Basarnas dan BPBD Samarinda, speed boat Ditpolairud Polda Kaltim dan Satpolairud Samarinda, KN 496 KSOP Samarinda, perlengkapan selam dan lainnya," kata Melki.